Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Refleksi di Tengah Pandemi Covid-19

24 Desember 2020   12:28 Diperbarui: 24 Desember 2020   12:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, pergerakan pergerakan individu dalam berinteraksi dengan jumlah yang banyak memang sangat dibatasi. Telah lebih dari 10 bulan, pandemi ini melanda negeri ini dan dunia. Korban sakit dan meninggal telah banyak berjatuhan, ekonomi lumpuh, dan aktivitas terbatas.

Hampir setiap hari terdengar kabar mengenai penambahan jumlah orang yang terpapar sakit dan meninggal karena virus ini. Suara sirine ambulan yang meraung-raung di jalanan khususnya ketika pagi hari dan malam hari rasanya sangat menyayat hati.Ya, keganasan virus ini memang sudah tidak diragukan lagi terutama ketika tubuh berada pada kondisi yang tidak sehat.  

Di tengah kepiluan sebagian keluarga yang berduka karena pandemi ini, dengan mudah ditemui keadaan dalam masyarakat yang seolah-olah menganggap sepele keadaan ini. Entah apa yang ada dalam benak mereka. Apakah karena mereka belum mengalami situasi seperti yang dialami orang-orang yang berduka itu?

Saya mencoba merefleksikan situasi ini sebagai sebuah pembelajaran pengetahuan faktual, sikap moral, sikap sosial dan sikap spiritual.

Pandemi Covid-19 

Informasi mengenai virus Covid-19 dan pandemi yang melanda dunia dan negeri ini telah disajikan secara terbuka di media-media. Penyajian informasi ini tentu bukan hal yang mudah dilakukan. Sinergi berbagai pihak yang berkepentingan telah dilakukan untuk menyajikan pengetahuan berupa informasi yang baik dan akurat bagi masyarakat. Masyarakat dapat mengakses dan mengetahuinya dengan mudah.

Informasi yang disajikan sangat detail meliputi jenis virus, cara berkembang, cara penyebaran, akibat yang ditimbulkannya, kondisi-kondisi yang mendukung penyebarannya secara masiv, pengobatan, penanggulangan kematian, tata cara pemakaman hingga protokol interaksi masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus mematikan ini.

Kemauan dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan literasi membaca dan mengakses ragam informasi penting sangat perlu dilakukan.Tantangan dalam sosialisasi informasi yang telah dilakukan terus menerus oleh pemerintah ini adalah rendahnya minat literasi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Selain itu, bagi sebagian masyarakat yang sudah menyadari manfaat literasi, perlu meningkatkan manfaat itu dengan berusaha mengakses informasi yang benar dan akurat.  

Kesadaran untuk memperoleh informasi penting yang benar dan akurat ini bermanfaat masyarakat agar tidak terjebak pada berbagai informasi yang tidak benar (hoax). Misalnya ada yang berpendapat bahwa ketika beraktivitas di luar rumah dan tidak memakai masker tidak apa-apa dan merasa sehat karena tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Di beberapa tempat, mudah sekali menemukan orang-orang dengan perilaku seperti ini.

Virusmu Bukan Untukku

Beraktivitas di luar rumah dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitar memang boleh saja. Namun, dalam situasi seperti sekarang, kesadaran setiap individu untuk menghargai orang lain sangat diperlukan. Masyarakat telah dibekali pengetahuan bahwa "musuh" manusia yang sedang "tren" saat ini adalah musuh yang tak terlihat oleh mata dan membawa resiko yang fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun