Selamat malam Kompasioner,
Membaca artikel yang ditulis oleh Kompadioner Bpk Jeremias Jena, dapat dibaca ditautan ini >>> http://politik.kompasiana.com/2013/11/20/kepadatan-penerbangan-di-bandara-soeta-dan-negosiasi-pilot-612516.html mengingatkan kejadian yang saya alami, KiraKira sekitar 2 minggu yang lalu, kalau ndak salah tanggal 7Nov2013.
Begini kisahnya...
Pagi itu, ditanggal 7Nov2013 saya memutuskan untuk check out dari hotel yang berada di kawasan Newton, dengan alasan lebih baik langsung ke bandara Changi bila selesai training, daripada harus balik lagi kehotel, lagipula lebih dekat ke Bandara Changi dari Head Office, yang terletak di jalan Ubi, daripada dari kawasan Newton, ndak sampai 45 menit, di jam pulang kantor. Begitu pemikiran ini.
Singkat cerita...
Setelah urusan check-in dan imigrasi selesai, saya pun tinggal menunggu di gate keberangkatan JT159 yang dijadwalkan pukul 21:10 lt, waktu saat itu telah menunjukkan pukul 20:50 lt, namun belum terpampang flight yang akan membawa saya ke Jakarta. Di gate sebelah, flight GA... yg saya lupa nomor-nya, diumumkan bahwa terjadi keterlambatan karena sibuk-nya bandara SoeTa, yang menyebabkan terlambatnya flight berikutnya, yang menuju Singapore. Saya-pun berpikir, oooo... mungkin ini juga yang menyebabkan flight saya delayed.
Waktu menunjukkan pukul 21:50 lt, belum juga ada TandaTanda keberangkatan penerbangan saya, sambil membaca sebuah buku, akhirnya, zzzzzzz... rupanya saya tertidur....
--"Last call for the passenger, Mr. (Nama saya disebut) please board to gate A18 immediately"---
Itu suara pertama yang saya dengar ketika saya terbangun, waktu menunjukkan pukul 23:00 lt, lalu saya bergegas ke gate yang disebutkan, dengan tersenyum penjaga gate-pun menyambut saya.
"They made me wait for a such a long time, now,it is their turn to wait for me" ujar saya ke petugas gate tersebut, sambil tersenyum dan menyodorkan ticket yang saya punya.
"Yea Pak, we saw, you were fall asleep while waiting. Such a long time delay" begitu ujar petugas tersebut dengan ramah.