Mohon tunggu...
Kris Razianto Mada
Kris Razianto Mada Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Describe me as u need

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Babak Baru Terorisme (2)

6 Mei 2011   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugaan keterlibatan PF dan IF dalam rencana bom Serpong menyiratkan semua lapisan masyarakat rentan disusupi jaringan teroris. IF bukan termasuk profil umum yang rentan direkrut jaringan teroris. IF dikenal tidak fanatik terhadap ajaran agama, bukan dari keluarga miskin, dan mendapat pendidikan baik.

IF berasal dari keluarga berada. Orangtuanya pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan cukai. IF juga bukan pribadi tertutup. Sekali lagi, IF bukan termasuk orang-orang yang kerap dilabeli sebagai rentan terpengaruh kelompok teroris. Namun, faktanya IF ditangkap polisi karena diduga terkait jaringan teroris.

IF bukan orang pertama dari kalangan yang dianggap tidak rentan disusupi jaringan teroris, namun ditangkap polisi karena alasan terorisme. Sebelumnya ada dokter Syarif Usman yang divonis PN Jakarta Selatan pada Maret 2011 karena terbukti memberi dana pada kelompok teroris. Ada pula Sofyan Tsauri, polisi yang desersi dan menjadi pemasok senjata kelompok teroris. Publik juga masih ingat Ibrohim alias Boim, petugas dekorasi Hotel JW Marriot yang menjadi pelaku bom bunuh diri di hotel itu pada 17 Juli 2009.

IF, Sofyan, Syarif Usman, dan Ibrohim mengesahkan pendapat Michael Kenney tentang teroris. Asisten profesor Ilmu Politik pada Pennsylvania State University, Harrisburg itu menegaskan teroris bisa berasal dari kelompok apa saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun