Sebagian besar obat anti diabetes oral baru merupakan derivasi dari metformin dan glibenclamide. Tercatat ada salah satu obat yang tercantum dalam Fornas pernah mencapai nilai penjualan berprestasi, tetapi diusulkan dilarang dibeberapa negara karena dijumpai risko serius.
Metformin dalam formula generik seyogyanya mudah diperoleh, dan harganya juga terjangkau. Beberapa industri farmasi memproduksi obat generik metformin dengan berbagai merek, yang isinya sama, tetapi harganya bervariasi. Tetap yang lebih murah adalah obat metformin generik tanpa merek. Perbedaan harga antara obat yang sama dengan merek berbeda pada beberapa jenis obat generik tertentu bisa bervariasi dengan rentang harga yang sangat mencengangkan. Ada yang usul maksimum 3 kali lipat, maka bila satu tablet terendah misalnya Rp1.000 maka 3 kali lipat artinya Rp3.000.KOnon di lapangan ada yang mencapai puluhan kali lipat?
Di awal tahun 1970-an Indonesia membuka kesempatan industri farmasi internasional menanam modal di Indonesia. Diharapkan, setelah lima tahun beroperasi, industri farmasi asing harus sudah memproduksi bahan baku di Indonesia. Kemudian, dibuka pula kesempatan bagi modal dalam negeri untuk membuka pabrik farmasi. Salah satu alasan dibiarkannya begitu banyak jenis dan merek obat dengan persaingan mereka di pasar agar harga makin murah. Para pejabat Depkes dulu berprinsip biar pasar yang mengatur harga obat. Industri farmasi lokal yang hanya menjadi perakit obat bebas menentukan harga produk. Seandainya pemerintah tegas menentukan batas harga obat tiruan atau generik bermerek tersebut… (Kartono Mohammad).
Di AS sebagian besar harga obat resep tidak diatur pemerintah. Hal ini berbeda dengan hampir semua negara lain di mana pemerintah mengatur harga obat, baik secara langsung lewat pengendalian harga (Prancis dan Italia), atau pembatasan dalam reimbursement asuransi (Jerman dan Jepang); atau secara tidak langsung melalui pengaturan keuntungan seperti di Inggris (hukor.depkes).
Ada yang menganjurkan agar pasien lebih kritis, bilang ke dokter agar diresepkan obat yang lebih murah, obat generik. Kalaau tidak berhasil, nanti saat menebus obat minta agar diganti obat lebih murah. Sebuah anjuran rasional dan sekaligus mendorong masyarakat ikut berperanserta dalam pengendalian harga obat. Bagi fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan apotik, menyediakan obat-obatan yang terjangkau bagi penduduk mungkin bukan pilihan menarik.
Jadi siapa yang harus berpihak pada 14 juta lebih penduduk dengan diabetes, tentu bersama keluarganya yang ikut mendampingi penderita? Hari ini 14 November 2015, maka selayaknya bila kita ikut merayakan Hari Diabetes Dunia, dimulai dari memahami dan … mempelajari ...
Merayakan WDD dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dan acara seperti pertemuan dan pendidikan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat, acara olah raga dewasa dan anak, program radio dan televisi, leaflet dan poster kampanye, pameran dan konferensi, dan banyak … banyak lagi. Tema yang dikoordinasikan oleh Federasi Diabetes Internasional untuk tahun 2000-2013: ‘education and prevention’. Untuk tahun 2014-2016 temanya adalah ‘healthy living and diabetes’ dan tahun ini fokus pada ‘starting each day right by having a healthy breakfast’.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H