Hoegeng: Polisi Berintegritas dan Humanis
Ketika membincangkan polisi yang berintegritas, kita pasti tertuju pada sosok Jenderal (Purn) Polisi Hoegeng Iman Santoso. Kapolri kelima RI yang wafat pada 14 Juli 2004 ini, memiliki integritas dan karakter yang teguh untuk menjaga marwah Polri dan Indonesia. Ia dikenal jujur, teguh dalam prinsip dan sederhana.
Bahkan sosok Hoegeng yang penuh integritas dan mengabdi kepada rakyat ini pernah dipuji dengan gaya guyon oleh presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (yang akrab disapa Gus Dur): "hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: polisi tidur, patung polisi, dan polisi Hoegeng".
Sosok Hoegeng tak ada duanya. Dialah teladan polisi berintegritas yang pernah dimiliki oleh tanah air. Track record yang dibuatnya sungguh menawan. Kita mesti memberi apresiasi yang sedalam-dalamnya bagi pengabdian beliau bangsa dan tanah air.
Namun, sampai titik ini kita bertanya, apakah sosok polisi yang diidealkan oleh masyarakat hanyalah seorang polisi Hoegeng? Atau, adakah sosok lain yang memberi harapan kepada masyarakat bahwa kepolisian itu sebenarnya memiliki sosok-sosok yang "menghindari kamera", hanya mau bekerja dan berada "di balik layar", tidak mau memamerkan diri padahal memiliki prestasi segudang? Tentu ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H