Mohon tunggu...
Kris Ibu
Kris Ibu Mohon Tunggu... Penulis - Sementara bergulat

Mulailah dengan kata. Sebab, pada mulanya adalah kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aroma Tubuh Ibu

31 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 31 Januari 2020   08:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: cookchildrens.org

"ah, sulit."ucap seseorang datar.

"tidak. Menurutku beliau adalah salah satu kepala desa diantara banyaknya kepala desa yang pernah ada di kampung  ini yang bermata duit."

"maksudmu ?"

"kita beri saja ia uang. Bukankah uang dapat membeli segalanya. Bisa beli suara, bisa  beli tenaga rakyat,bisa beli jabatan ,bisa beli kekasih sampingan  atau bisa juga beli nyawa......................"

"ini berbahaya semuanya semakin sepekat kopi. " Aku membatin

"bukankah menfitnah itu lebih kejam dari membunuh?" aku berujar pelan mendekati mereka.Serentak tatapan heran seakan tertuju ke arahku.,

"tetapi membunuh adalah salah satu perbuatan yang salah.Tidakah engkau tahu  Agama melarangnya." bantah seorang wanita sementara matanya membeliak.

"bagaimana jika agama belum tumbuh dan tinggal seperti saat ini." Aku membantah

"tapi setidaknya adat istiadat pun melarangnya." Balasnya seketika  lalu beranjak pergi.

Sore di kampung ini nampak sepi. Kapakan sayap elang  di atas makam tua sempat membuyarkan lamunan panjangku. Hari semakin tua saat aku benar-benar kehilangan matahari kutatap tajam para masa yang nampaknya begitu tergesa-gesa. Ada yang bergerak merenggut tubuh si korban lalu membawanya pergi. Ada yang tergesa-gesa membersihkan loasi kejadian tersebut. Ada pula tak henti menyernah kehidupan kelak  si pelaku.

II

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun