Orang tua adalah salah satu subyek yang turut menentukan keberhasilan seorang anak. Bahkan kepribadian seorang anak dibentuk sejauh mana ia dibina dalam keluarga. Orang tua dituntut untuk memberikan pendidikan yang baik dan benar bagi seorang anak. Orang tua juga berkewajiban untuk memberi arahan bagaimana seorang anak harus masuk dalam kehidupan bermasyarakat. Jika orang tua salah memberikan pendidikan kepada anak dalam keluarga, maka anak seakan kehilangan pegangan dalam hidupnya.Â
Salah satu pendidikan yang penting yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak-anak adalah pendidikan seks. Pendidikan seks hendaknya diajarkan oleh orang tua pada anak sejak usia dini. Hal ini dinilai sangat penting agar, ketika seorang anak memasuki usia puber atau masa akil balig, ia tak mengalami kegelisahan, keheranan atau juga ketakutan seperti misalnya pada seorang laki-laki ketika ia mengalami mimpi basah atau pada perempuan ketika ia mengalami menstruasi.Â
Orang tua juga diharapkan terbuka untuk memberikan pendidikan yang baik tentang seks sehingga anak-anak bisa menjauhkan diri dari segala penyimpangan seksual yang bissa membuat hidupnya hancur. Misalnya masturbasi atau onani yang dibuat secara rutin berdampak pada perubahan mental seorang anak sehingga membuat anak merasa minder dalam pergaulan sehari-hari atau juga melakukan hubungan seks di luar nikah demi hanya mengejar kepuasan nafsu birahi belaka yang dapat membahayakan masa depan seorang anak (Surya Alam, 1985). Pendidikan seks dimaksudkan juga untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa dan matang yang dapat menjalankan kehidupannya di tengah masyarakat secara bertanggung jawab. Dengan demikian, seorang anak tidak mudah terbawa oleh arus zaman yang bisa membahayakan dan menghancurkan dirinya.Â
Oleh karena itu, orang tua sangat berperan penting dalam memberikan pendidikan seks yang baik kepada seorang anak sejak dini agar ketika dewasa, ia betul-betul matang dan mengerti tentang seks. Dengan itu, dapat membawa kebahagiaan tersendiri bagi diri sendiri, orang tua dan lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H