Papa,
Masih ingat saat aku akan lahir? Papa sibuk dan terlihat kuatir melihat mama yang merintih kesakitan karena dari malam aku sudah menari-nari ingin mencium sinar matahari. Padahal aku anak kedua kalian tetapi tetap saja kelahiran adalah hal yang menggelisahkan karena papa tahu bahwa melahirkanku membuat mama berjuang antara gerbang kehidupan dan kematian.
papa,
Masih ingat kenapa aku diberi nama Raditya? karena aku lahir saat cahaya merah matahari menyembur di ufuk timur, berkejaran mengucapkan selamat datang kepadaku di dunia yang membahagiakan ini. Aku juga menyandang nama papa dan mama agar orang tak bertanya lagi aku anak siapa.
Papa,
masih ingat kan bagaimana kecilku? sejuta kebahagian aku dapatkan dari papa dan mama karena kasih sayang dan aku selalu menang berebut perhatian dengan mas Arya karena katanya aku anak bontot dan tak boleh mengalah hahaha. Tetapi untungnya Mas Arya sayang banget padaku sehingga dia selalu rela jika aku yang berperan setiap kali ditengah kegembiraan kita
Papa,
sembilan tahun lebih waktu kita bersama sungguh tak terasa. Sekolahku yang luar biasa memberiku pengalaman dunia anak yang berwarna, Walau baru sebentar tetapi aku sudah bisa belajar dan berteman dengan anak-anak lain yang juga pintar-pintar. Percakapan kita juga aku jadikan bekal untuk keberangkatanku selama perjalanan
Papa,
Kini semua itu aku minta untuk dikenang dalam hati yang paling dalam karena hari ini aku pamit. Tidak bisa lagi bersama kalian keluarga yang sangat kucintai, karena hanya sebeginilah waktuku di  dunia ini. Berbagai cara pergi telah ada di dunia ini dan aku memilih salah satu caraNYA.
Papa,