Mohon tunggu...
Komang Prasada
Komang Prasada Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencintai angin di pantai, di gunung, di sela dedaunan bahkan di lorong pasar. Mengagumi pikiran liar yang dilesakkan oleh kepala sederhana. Mencari setiap tulisan yang mampu menentramkan jiwa merdeka yang selalu gelisah bahkan ketika tertidur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berilah Tanggal Jika Berbagi Informasi

1 Desember 2015   09:06 Diperbarui: 1 Desember 2015   09:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya sering menerima pesan yang disebarkan oleh teman-teman saya baik lewat BBM, WA maupun SMS. Mereka mendapat pesan-pesan itu juga dari teman-teman mereka dan teman mereka mendapatkannya dari temannya lagi. Pesan berantai ini sering saya dapatkan dan kadang pesan yang saya sebarkan bisa kembali lagi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Jika pesan yang disampaikan hanya berupa humor atau kalimat motivasi mungkin penerima hanya membaca lalu mendiamkan atau kembali menyebarkannya. Namun jika pesan yang disampaikan berupa informasi tentang kejadian atau peristiwa tentu akan bisa mengganggu karena belum tentu itu informasi baru. karena bisa saja informasi yang sudah seminggu lewat masih disebarkan karena penyebar info yang tidak tahu kapan peristiwa itu terjadi tidak mengecek lagi dan begitu menerima berita itu langsung meneruskan kepada teman-teman yang ada di kontaknya.

Misalnya berita tentang kecelakaan di Tol Cipularang dimana diberitakan bahwa telah terjadi kecelakaan antara truk pengangkut pasir dengan kendaraan lain mengakibatkan truk terbalik dan menghalangi badan jalan sehingga kendaraan menuju Jakarta tidak bisa lewat. Akibatnya terjadi kemacetan luar biasa di Tol tersebut. dihimbau untuk tidak menuju Jakarta lewat tol Cipularang. Kejadian sebenarnya adalah hari Kamis malam tanggal 12 November 2015, tetapi banyak teman saya yang mendapatkan berita itu hari-hari sesudahnya dan akibatnya mereka yang akan ke Jakarta saat menerima pesan tersebut tidak jadi lewat tol Cipularang. akibat mereka tidak cek lagi di media atau mungkin memang tidak sempat lagi untuk mengeceknya.

Bayangkan jika banyak berita sejenis yang sudah lewat kejadiannya tetapi masih direspon seolah baru saja terjadi, tentu akan merugikan yang menerima jika mereka langsung membaca pesan itu dan tak sempat memeriksanya

Agar suatu berita yang disebarkan diketahui kejadian pastinya sebaiknya beri tanggal sebelum informasi itu disebarkan sehingga yang menerima akan tahu bahwa berita atau informasi yang diterima itu baru atau sudah lama. Berita yang menyertakan tanggal saat disebarkan selama ini hanya berita duka cita selebihnya saya tidak pernah lihat tanggalnya.

Semoga dengan adanya tanggal dalam informasi yang kita sebarkan di BBM, WA dan SMS maupun medsos penerima bisa mengerti bahwa itu adalah info lama atau baru dan bisa meyikapi info itu secara tepat.

 

#salamkompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun