Mohon tunggu...
Komang Prasada
Komang Prasada Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencintai angin di pantai, di gunung, di sela dedaunan bahkan di lorong pasar. Mengagumi pikiran liar yang dilesakkan oleh kepala sederhana. Mencari setiap tulisan yang mampu menentramkan jiwa merdeka yang selalu gelisah bahkan ketika tertidur.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papa, Aku Pulang Hari ini

11 Mei 2016   10:23 Diperbarui: 11 Mei 2016   10:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Papa,

Masih ingat saat aku akan lahir? Papa sibuk dan terlihat kuatir melihat mama yang merintih kesakitan karena dari malam aku sudah menari-nari ingin mencium sinar matahari. Padahal aku anak kedua kalian tetapi tetap saja kelahiran adalah hal yang menggelisahkan karena papa tahu bahwa melahirkanku membuat mama berjuang antara gerbang kehidupan dan kematian.

papa,

Masih ingat kenapa aku diberi nama Raditya? karena aku lahir saat cahaya merah matahari menyembur di ufuk timur, berkejaran mengucapkan selamat datang kepadaku di dunia yang membahagiakan ini. Aku juga menyandang nama papa dan mama agar orang tak bertanya lagi aku anak siapa.

Papa,

masih ingat kan bagaimana kecilku? sejuta kebahagian aku dapatkan dari papa dan mama karena kasih sayang dan aku selalu menang berebut perhatian dengan mas Arya karena katanya aku anak bontot dan tak boleh mengalah hahaha. Tetapi untungnya Mas Arya sayang banget padaku sehingga dia selalu rela jika aku yang berperan setiap kali ditengah kegembiraan kita

Papa,

sembilan tahun lebih waktu kita bersama sungguh tak terasa. Sekolahku yang luar biasa memberiku pengalaman dunia anak yang berwarna, Walau baru sebentar tetapi aku sudah bisa belajar dan berteman dengan anak-anak lain yang juga pintar-pintar. Percakapan kita juga aku jadikan bekal untuk keberangkatanku selama perjalanan

Papa,

Kini semua itu aku minta untuk dikenang dalam hati yang paling dalam karena hari ini aku pamit. Tidak bisa lagi bersama kalian keluarga yang sangat kucintai, karena hanya sebeginilah waktuku di  dunia ini. Berbagai cara pergi telah ada di dunia ini dan aku memilih salah satu caraNYA.

Papa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun