Mohon tunggu...
Yoseph Krishna Wicaksono
Yoseph Krishna Wicaksono Mohon Tunggu... Jurnalis - Reporter

Saya merupakan Jurnalis Ekonomi yang terkonsentrasi di sektor Energi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Amnesia

8 April 2016   12:40 Diperbarui: 8 April 2016   13:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mas Mas!” Panggil Fristi
“Iya mbak aa.,, ada ap, ada apa?” Jawab Danu karena ia merasa pernah bertemu Fristi.
“Saya mau ngasih ini.” Sambil memberikan Nokia 3310 milik Danu yang ia copet dan langsung berlalu pergi.

"Berhenti!."

"Ya? Kenapa?" Katanya setengah menoleh ke arah Danu.
"Makasih ya. Gua gatau kalo gak ada barang ini gimana jadinya." Kata Danu sambil menatap Nokia 3310 itu.

Fristi sudah menyimpan nomer hpnya di hp Danu dengan nama ‘Fristi Bandung’. Dan malam malam sekali, Fristi mengirim pesan singkat.

“Aku kira seekor kancil akan lepas dari masalah saat ia berlari dari pemburu. Ternyata kancil itu menemui pemburu lain saat dalam pelariannya. Kancil itu ingin berlari lagi namun ia berfikir, untuk apa berlari? Didepan sana masih ada ribuan pemburu lagi. Lebih baik aku menghampirinya dengan wajah memelas, aku pasti akan dijadikan peliharaannya, bukan santapannya. 

Aku pikir lari dari Bandung ke Yogyakarta, dan hingga kini aku sampai ke Jakarta, semuanya sia sia. Tuhan memang ingin mempertemukan kita. Mungkin di kota inilah kamu bisa ingat siapa aku sebenarnya, siapa yang menangis paling kencang saat kamu menderita amnesia, dan siapa yang benar benar tulus ada untukmu. Maafin aku ya Danu, aku ninggalin kamu disaat kamu butuh aku. Aku lari dari kamu disaat kamu dateng ke aku. Aku berusaha buat lupain kamu disaat kamu berusaha untuk ingat sama aku. Aku nyesel udah sia siain kamu. Aku nyesel udah buang buang duit orang tua aku cuman buat lari dari kamu dan sekarang? Aku bukan orang yang berguna buat siapapun. Itu hp kamu udah aku copet dari kurang lebih 4 hari yang lalu dan aku tau kalo hp itu punya kamu karena Ginandjar nelpon ke hp itu. Kalo kamu masih bingung siapa aku, coba kamu tanya sama temen temen SMANTI Bandung. Sekali lagi maafin aku ya.”

“Aisyah Fristiani Suwitno, J Walaupun beberapa tahun lalu aku pernah amnesia, tapi aku gak pernah lupa password facebook aku dimana dulu kita upload foto di akun itu. Aku nyari kamu kemana mana dan aku rasa, di Jakarta inilah kita ketemu lagi. Saat aku amnesia, aku coba inget siapa sih kamu, saat aku liat foto di akun fb aku. Kita sekarang udah 24 tahun. Selama kita lost, gak ada wanita manapun yang aku gandeng tangannya, gak ada perempuan lain yang gantiin kamu. Dan aku harap kamu begitu juga. Kalo emang kamu juga begitu, jangan bales sms aku, temui aku hari sabtu jam 8 pagi di Monas.”

 ********* 

Danu menunggu sambil menghisap rokok di halaman Monas. Ia mulai resah karena sudah pukul 08.20, belum ada tanda tanda kehadiran Fristi. Namun, ia masih berpikiran positif, mungkin saja Fristi sudah datang tapi masih belum bertemu karena Monas memang tak sekecil Angkringan Mang Dirja di alun alun kota Bandung.
Danu semakin resah saat arlojinya menunjukkan pukul 09.15 dan tidak ada tanda kehadiran Fristi. Kini, dia mulai pasrah. Bila memang Fristi sudah punya kekasih ya biarlah. Ia berlalu sambil melempar puntung rokoknya. Namun saat ia berjalan 5 langkah, ada suara wanita dari belakang

“Maaf ya telat. Aku bangunnya kesiangan.”

Danu menoleh dan terdiam melihat Fristi. Ia tak bisa banyak berkata kata, dia menghampiri Fristi dan mengelus wajahnya. Namun, Fristi mengelakkan wajahnya. Danu bingung apa yang telah terjadi pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun