Mohon tunggu...
Krisfian Audhi Hutomo
Krisfian Audhi Hutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Financial Advisor

Lulusan Magister Manajemen dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri keuangan dan perbankan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pilihan Investasi yang Cocok bagi Pemula

9 Oktober 2024   19:19 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
krisfian audhi, 2024

Memulai perjalanan investasi bisa terasa menantang, terutama bagi pemula yang mungkin tidak terbiasa dengan istilah-istilah keuangan atau risiko yang terkait dengan pasar modal. Namun, berinvestasi adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang. 

Penting untuk memahami bahwa setiap jenis investasi memiliki karakteristik, risiko, dan potensi pengembalian yang berbeda. Sebagai pemula, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda sangatlah penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu instrumen yang cocok untuk pemula adalah reksa dana. Reksa dana adalah produk investasi di mana uang dari banyak investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana tersebut kemudian diinvestasikan dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang. 

Bagi pemula, reksa dana adalah pilihan yang baik karena tidak memerlukan pengetahuan mendalam tentang pasar saham atau obligasi. Anda hanya perlu memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda, seperti reksa dana saham untuk tujuan jangka panjang atau reksa dana pasar uang untuk investasi yang lebih konservatif. Selain reksa dana, saham adalah instrumen investasi yang populer. Membeli saham berarti Anda memiliki sebagian kecil dari sebuah perusahaan, dan keuntungan dari saham berasal dari kenaikan harga saham serta dividen yang dibagikan oleh perusahaan. Meskipun saham dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, risikonya juga lebih besar dibandingkan reksa dana, terutama karena fluktuasi harga yang bisa terjadi dalam waktu singkat. 

Bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan investasi kecil dan berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki fundamental yang baik serta prospek jangka panjang yang solid. Instrumen lain yang cocok untuk pemula adalah obligasi, terutama obligasi pemerintah. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan kepada investor. Ketika Anda membeli obligasi, Anda pada dasarnya meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan menerima bunga secara berkala. Obligasi pemerintah cenderung lebih aman dibandingkan saham, karena dijamin oleh pemerintah. Selain itu, obligasi memberikan pengembalian yang relatif stabil, menjadikannya pilihan yang baik bagi pemula yang menginginkan investasi dengan risiko lebih rendah namun tetap memberikan keuntungan. Selain reksa dana, saham, dan obligasi, pemula juga dapat mempertimbangkan deposito sebagai pilihan investasi awal. 

Deposito adalah produk tabungan yang memiliki tingkat bunga tetap dan jangka waktu tertentu. Meskipun pengembaliannya lebih rendah dibandingkan saham atau reksa dana, deposito menawarkan keamanan dan stabilitas, karena modal yang Anda simpan tidak akan berkurang. Ini cocok bagi investor yang lebih konservatif atau yang baru saja memulai perjalanan investasi dan masih belajar tentang risiko pasar. 

Bagi pemula yang ingin mencoba investasi yang lebih modern, peer-to-peer (P2P) lending bisa menjadi alternatif yang menarik. Dalam P2P lending, Anda meminjamkan uang kepada individu atau bisnis kecil melalui platform online, dan sebagai gantinya, Anda menerima bunga atas pinjaman tersebut.  Meskipun P2P lending menawarkan pengembalian yang lebih tinggi daripada deposito atau obligasi, ada risiko yang lebih besar, seperti kemungkinan gagal bayar dari peminjam. Oleh karena itu, penting untuk memahami platform yang Anda gunakan dan melakukan diversifikasi investasi.

Untuk pemula, salah satu kunci sukses dalam berinvestasi adalah diversifikasi. Diversifikasi berarti menyebarkan investasi Anda di berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko. Misalnya, Anda dapat menggabungkan investasi di saham, reksa dana, dan obligasi dalam portofolio Anda. Dengan cara ini, jika salah satu investasi mengalami penurunan, Anda masih memiliki potensi keuntungan dari instrumen lainnya.

Yang tak kalah penting, pemula harus berinvestasi dengan tujuan yang jelas. Sebelum memulai, tentukan apa tujuan keuangan Anda apakah untuk pensiun, membeli rumah, atau pendidikan anak. Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan toleransi risiko Anda. Selain itu, mulailah dengan modal yang Anda sanggupi dan hindari meminjam uang untuk investasi.

Dengan memahami berbagai pilihan instrumen investasi yang tersedia, pemula dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan memulai perjalanan investasi dengan lebih percaya diri. Pilihan instrumen seperti reksa dana, saham, obligasi, deposito, dan P2P lending menawarkan berbagai opsi yang sesuai dengan beragam profil risiko dan tujuan keuangan. Yang terpenting adalah memulai sedini mungkin, berinvestasi secara konsisten, dan selalu belajar seiring perkembangan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun