Mohon tunggu...
Krisfian Audhi Hutomo
Krisfian Audhi Hutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Financial Advisor

Lulusan Magister Manajemen dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri keuangan dan perbankan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Investasi Berkelanjutan dan Pemahaman Terhadap ESG

9 Oktober 2024   02:34 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, investasi berkelanjutan semakin menarik perhatian di seluruh dunia. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menilai keberlanjutan suatu investasi adalah melalui kerangka ESG, yang meliputi tiga faktor utama: Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola perusahaan).  

ESG bertujuan untuk memastikan bahwa selain menguntungkan secara finansial, sebuah perusahaan atau investasi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki dampak sosial yang positif, dan dikelola dengan baik. Dengan meningkatnya kesadaran akan krisis iklim, kesetaraan sosial, dan etika bisnis, semakin banyak investor yang mencari cara untuk memaksimalkan keuntungan mereka sembari berkontribusi terhadap masa depan yang lebih baik. 

Faktor Environmental (lingkungan) dalam kerangka ESG berfokus pada bagaimana sebuah perusahaan atau investasi mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Ini mencakup berbagai aspek, seperti pengelolaan limbah, penggunaan energi, emisi karbon, dan upaya mitigasi perubahan iklim. Investasi yang mempertimbangkan faktor lingkungan akan mendukung perusahaan yang berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan. Bagi investor, hal ini penting karena bisnis yang berkelanjutan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dalam jangka panjang, terutama dengan meningkatnya regulasi terkait lingkungan di banyak negara.

Faktor kedua adalah Social (sosial), yang mencakup bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan, konsumen, dan komunitas sekitarnya. Isu-isu seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, kondisi kerja yang layak, dan dampak perusahaan terhadap masyarakat menjadi fokus utama. Investasi yang memperhatikan aspek sosial mendukung perusahaan yang memprioritaskan kesejahteraan karyawannya, menciptakan produk yang aman dan bermanfaat bagi konsumen, serta berkontribusi positif terhadap komunitas lokal. Dengan memilih investasi yang memperhatikan aspek sosial, investor juga mendukung keadilan sosial dan kesejahteraan global.

Faktor terakhir dalam ESG adalah Governance (tata kelola perusahaan). Ini berfokus pada bagaimana perusahaan dikelola, termasuk transparansi, integritas manajemen, dan kepatuhan terhadap regulasi. Tata kelola yang baik mencakup struktur dewan yang efektif, kebijakan anti-korupsi, keterbukaan informasi, dan komitmen terhadap etika bisnis yang tinggi. Investasi yang memperhatikan governance akan mendukung perusahaan yang dikelola dengan baik, yang berarti risiko internal seperti skandal keuangan atau pelanggaran hukum dapat diminimalkan. Investor dapat merasa lebih yakin bahwa uang mereka diinvestasikan di perusahaan yang tidak hanya beroperasi secara etis, tetapi juga mematuhi standar terbaik dalam manajemen dan tata kelola. Memilih investasi yang beretika dan berkelanjutan dengan pendekatan ESG tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan keuntungan finansial yang kompetitif. 

Studi menunjukkan bahwa perusahaan dengan kinerja ESG yang baik cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dan kinerja jangka panjang yang lebih stabil. Selain itu, perusahaan yang mengabaikan faktor ESG berisiko menghadapi kerugian reputasi, regulasi yang lebih ketat, atau bahkan tuntutan hukum, yang semuanya dapat berdampak negatif pada harga saham dan hasil investasi. Namun, untuk memilih investasi berkelanjutan, investor perlu melakukan penelitian mendalam. Salah satu caranya adalah dengan mengecek ESG rating atau skor yang diberikan oleh lembaga penilai independen. 

Rating ini menunjukkan seberapa baik sebuah perusahaan dalam mengelola isu-isu terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola. Beberapa indeks investasi, seperti MSCI ESG Leaders atau Dow Jones Sustainability Index, juga dapat membantu investor menemukan perusahaan yang memiliki kinerja ESG yang baik. Investor juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau ETF (Exchange-Traded Fund) yang fokus pada ESG. Produk-produk ini dirancang khusus untuk mengelola portofolio yang hanya mencakup perusahaan yang memenuhi kriteria ESG tertentu. Dengan cara ini, investor bisa berpartisipasi dalam pasar yang berkelanjutan tanpa harus memilih saham individu secara langsung. Ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin memulai investasi berkelanjutan tanpa harus terlibat dalam riset yang mendalam.


Akhirnya, investasi berkelanjutan melalui pendekatan ESG bukan hanya tentang mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga tentang membentuk dunia yang lebih baik. Dengan memilih untuk mengalokasikan dana ke perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, investor dapat membantu mendorong perubahan positif di dunia. Di masa depan, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, investasi berbasis ESG diharapkan akan menjadi standar bagi banyak investor yang ingin menggabungkan profitabilitas dengan tanggung jawab moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun