Mohon tunggu...
Kris da Somerpes
Kris da Somerpes Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

pendiri dan pengampu media sastra online: www.floressastra.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indonesia Mana Rohmu Yang Bisa Menjiwa?

19 November 2011   05:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

merah telah menjadi darah

dan putih itu jadi ternoda

yang tumpah di mata mereka yang meringis

dan tergusur dari peradaban

perjuangan tinggal serpihan reruntuhan

ada saksi buat kita

kita yang tidak tuli, tidak tinggal diam

dari yang mati di tanah papua

yang pongah di senayan dan istana

hingga yang terendam di bukit duri

ini cuma seberapa saksi dan kisah

yang menangisi sunyinya geliat kesatuan

yang berharap bendera terkibar

tidak terampas

tidak terhempas

ke puing reruntuhan

luruskan tangan yang dirapatkan

berbuatlah dengan belarasa

dan mau yang kuat

untuk melahirkan kembali buat kita

sesuatu yang sudah lupa

roh yang bisa menjiwa

yang lahir dari genesis penuh derita

dijaga dengan penuh perjuangan

dan dikibarkan biar tetap merdeka

untukmu

untukku

untuk kita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun