Mohon tunggu...
Kris da Somerpes
Kris da Somerpes Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

pendiri dan pengampu media sastra online: www.floressastra.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat Buat Facebookers Indonesia

21 Januari 2011   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:20 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada yang tercinta facebookers Indonesia, tua-muda, laki-laki dan perempuan di mana saja berada. Saya agak terperanjat ternyata pengguna Facebook asal Indonesia rupanya terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Seperti dilansir vivanews.com (14/01/2011) berdasarkan catatan firma strategi marketing Candytech baru-baru ini, pengguna Facebook asal Indonesia hampir mencapai 34 juta, tepatnya 33.920.020 anggota. Melalui statistik portal Socialbakers (sebelumnya Facebakers), Candytech mencatat pengguna aktif bulanan Facebook telah mencapai 596 juta anggota. Dari jumlah tersebut mayoritas penggunanya adalah kaum muda dan remaja baik laki-laki maupun perempuan.

Sebagai sebuah media jaringan social yang mengusung visi ‘membantu anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan anda’ Facebook sesungguhnya telah memberi ruang bagi kita dalam kehidupan untuk berkespresi, bersilaturahmi, berkelakar dan berbagi cerita. Saya bahkan mengucapkan banyak syukur dan berbahagia, karena melalui facebook saya akhirnya dapat bertemu dengan kawan-kawan lama ketika masih di sekolah dasar. Saya kira, facebookers Indonesia yang lain pun mengalami hal yang serupa.

Namun sayang sebagian dari kita, facebookers (pengguna facebook) Indonesia tercinta, telah menyalahgunakan media jejaring social tersebut untuk menuai keburukan-keburukan, semisal menyebarkan informasi palsu atau penipuan, melakukan kegiatan kriminal, menyebarkan berbagai bentuk media pornografi serta bahkan saling menghina Tuhan dan Nabi suci agama-agama. Poin terakhir, yakni tentang penghinaan terhadap agama dan nabi suci kian hari kian mencemaskan. Dengan bahasa yang kasar dan tidak sopan, facebookers membantai Tuhan dan nabi. Tentang hal itu saya tidak hanya temukan pada dinding-dinding status, tetapi juga terurai mengalir dalam komentar-komentar yang panjang penuh caci maki. Tuhan dan Nabi benar-benar bagai dibantai.

Facebookers Indonesia yang tercinta. Di satu sisi, kita tidak dapat mengelak gemuruh teknologi informasi ini, namun di sisi yang lain sepantasnya kita harus awas dalam penggunaannya. Fakta sudah membuktikan bahwa bangsa ini cukup rentan dengan berbagai peristiwa dan kondisi yang meresahkan. Konflik antar suku dan agama kadang muncul tiba-tiba hanya karena salah paham dan provokasi yang berulang. Kasus pemerkosaan dan penipuan terjadi di mana-mana, baik dalam skala kecil sekedar soal ekonomi ‘perut’ dan hasrat ‘seks’ sampai ke tingkat terumit yakni dalam masalah social dan politik serupa korupsi dan perang kepentingan para elite.

Terbaca jelas bahwa Indonesia adalah Negara yang familiar dengan masalah yang sesungguhnya dapat diselesaikan dengan mudah jika kejujuran dan keterbukaan dikedepankan. Namun sayang, bagai bertepuk sebelah tangan, pembangunan jati diri bangsa bagai raga hidup tanpa jiwa. Lantaran itu adalah baik, jika sebagai warga bangsa, secara khusus facebookers Indonesia menyadari ini dengan sungguh. Bahwa dengan menggunakan facebook secara baik dan benar, sekurang-kurangnya kita telah membantu ‘menyembuhkan’ relasi dan ikatan sosial bangsa ini. Kita pulihkan jati diri bangsa, bangungkan kembali budaya bersahabat dan tenggang rasa, peduli dan peka serta saling hormat menghormati.

Facebookers Indonesia yang tercinta, jumlah kita sangat signifikan, karena hampir mencapai 34 juta, tepatnya 33.920.020 anggota. Jika setiap dari kita menggunakan facebook secara baik dan benar seperti maksud yang saya sebutkan di atas, percayalah Indonesia akan berbahagia dan kita pun bangga, sekalipun yang kita sumbangkan adalah sebaris kalimat kecil ‘Indonesia Sehat dan Sejahtera’. Salam hormat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun