Entah mengapa kesukaanku terhadap aplikasi editing gambar yang tak jarang lagi di telinga masyarakat yaitu Photoshop semakin merajalela. Pasalnya ketika ada teman yang nanya tentang adobe photoshop, hanya bisa katakan aplikasi buat edit-edit foto yang awalnya hitam bisa putih, yang genduk bisa terlihat kurus, atau apapun itu. Tapi sebenarnya untuk menjalankan aplikasi ini, untuk tau nama masing-masing tool aja gak ngerti, apalagi fungsi dan bagamana cara menggunakannya.
Nambah ilmu pembaca juga, sekilas sejarah dan penemu si photoshop ini (Searching) Cekidot.
Adobe Photoshop merupakan aplikasi editor berbasis bitmap yang dikembangkan oleh Thomas Knoll, Pada tahun 1987, mahasiswa PhD di Universitas Michigan. Thomash Knoll mulai menulis sebuah program pada Macintosh Plus-nya, dulu Os Windows belum banyak yang melirik, programnya untuk menampilkan gambar grayscale pada layar monokrom. Program ini, yang disebut Display. Sudaranya John Knoll, seorang karyawan di Industrial Light & Magic tertarik dengan apa yang dikerjakan Thomash Knoll dan dia memberikan saran untuk menjadikan program penyunting gambar penuh. Pada tahun 1988 kedua kakak beradik itu merubahnya dengan nama ImagePro. Setelah tahun itu, Thomas mengubah nama programnya menjadi Photoshop dan bekerja dalam jangka pendek dengan produsen scanner Barneyscan. Selama waktu itu, John bepergian ke Silicon Valley di California dan memberikan demonstrasi program itu kepada insinyur di Apple Computer Inc. dan Russell Brown, direktur seni di Adobe. Kedua demonstrasi itu berhasil, dan Adobe memutuskan untuk membeli lisensi untuk mendistribusikan pada bulan September 1988. Sementara John bekerja pada plug-in di California, Thomas tetap di Ann Arbor untuk menulis kode program. Photoshop 1.0 dirilis pada 1990 khusus untuk Macintosh.
Kita lanjut lagi gan, bermula ketika teman satu kelas di kampusku punya keahlian bauta manfaatin aplikasi photoshop ini dan aku pun secara tidak sengaja melihat walpapernya yang menurutku unik dan keren. Mulai deh aku bertanya, bagaimana cara buatnya itu? Dan dia pun mengatakan ohh, itu pakai aplikasi photoshop. Karena saking pengen tahunya, niat belajar dan dapat ilmu baru, akhirnya minta deh aplikasinya dan tak lama kemudian start to learning. :D. Pelajaran pertama yang saya dapatkan yaitu bagaimana cara mengedit foto menjadi seperti kartun. Awalnya kaku, membingungkan, sering-sering nambah layer, karena yang diedit itu mulai dari pakaian, rambut, wajah, sampai mata, bibir, alis dan lain-lain. Tetap semangat dong, walaupun untuk ngedit satu foto itu makan waktu 3 jam coy. Berkecimpung di depan layar komputer, lama-lama perih juga. Tapi gak apa. Asal jangan sampai time over :D
Dan sekarang setelah belajar selama seminggu di kost-kostan, udah mulai bisa untuk manfaatin tool-tool yang ada di toolbox. Sampai sekarang ada sekitar 4 foto yang uda diedit tapi masih bertemakan kartun dan hasilnya lumayanlah. Tapi kalau masalah bagus, punya guruku ( read: Teman satu kelasku yang jadi idaman para wanita di CE :D ) masih lebih bagus. Soalnya dia perhatikan detail warna kulit, kombinasi warna baju,dll dan hasilnya terlihat lebih menarik. Belakangan ini, hobby ngedit foto mulai mengalami peningkatan loh. Uda sering buka youtube juga. Lihat tutorial-tutorial membuat gambar lebih bagus lagi, mulai dari efect 3D, dispersi creck, mosaic modern, artwork dan lain-lain. Intinya, niat belajar aja, kalau udah hobby akan tetap jadi hobby, kalau bisa mahir toh bisa dikembangi untuk cari uang juga. Amin. J
Akhir kata, Ekspresikan Dirimu dan Thankful Guru !!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H