Minggu tepatnya tanggal 3 Januari 2015 telah direncanakn pulang ke Medan melanjutkan study. Sangat berat meninggalkan rumah dan seisinya, terutama mereka yang aku sangat sayang. Ada ayah, ibu dan kedua adik terhebat yang aku miliki. Aku sadar, keesokan harinya aku akan melanjutkan study dan tepat akan masuk pagi karena ada mata kuliah Bengkel Elektronika. Dijadwalkan masuk sekitar pukul 8 pagi, sama halnya ketika kami masuk Bengkel Mekanik kemarin.
Sebelum pada akhirnya memutuskan untuk pulang pada hari Minggu, dan sudah merencanakan di dalam pikiran bahwa perjalanan dari Duri ke Medan sekitar 12 jam. Maka dilogikakan kalau berangkat pukul setengah enam seperti jadwal di tiket maka akan sampai sekitar jam 7 paling lama. Dan masih sempat ikut kuliah dan akan terbebas dari istilah kompen yang diterapkan di Politeknik Negeri Medan. Tapi apa? Apa yang dipikirkan manusia tidak akan selalu sama dengan hasil di lapangannya. Memang bus sudah ada sekitar jam 5 di loket. Ditambah dengan banyaknya penumpang.
Singkat cerita, penumpang dimasukkan ke dalam bus sekitar jam 6. Dan ternyata, kembali mengecewakan.Bus belum berjalan juga. Akibat kapasitas penumpang yang masuk tidak sesuai dengan bangku yang disediakan. Memakan waktu satu jam untuk kembali mengecek kesalahan dan mendata siapa yang berhak untuk setiap bangku di bus tersebut, membuatku sedikit gondok dan kepanasan juga loh.Tepat pukul 18.45 WIB bus pun berjalan, dan tetap saja mencari keuntungan lebih dengan memasang bangku tempel dan terasalah pengapnya di dalam bus. Pengalaman yang tak terlupakan di dalam bus coy.
Hal yang membuat aku takut adalah terlambat datang ke Polmed. Dan pada faktanya memang telat. Dan telatnya pakai banget.Mau nangis pun gak ada gunanya, ya udah jalani aja. Sampai di kostpun sekitar jam 9 pagi dikarenakan macet yang terjadi di Medan. Masuk kost dan tetap walau pun terburu-buru jangan sampai lupa yang namanya berdoa untuk mengucap syukur untuk penyertaan Tuhan. Langsung membasuh diri, bergantian pakaian bengkel, siap-siap dan langsung lanjut kuliah. Terasa jadi manusia yang paling strong. Non stop bergerak terus.
Di pikiranku selama aku pergi menggunakan becak ke kampus adalah aku akan ditegor karena keterlambatanku yang over, persiapan batin dan mentallah. Tapi Puji Tuhan ,dosennya belum datang ketika aku tiba di bengkel sekitar jam 10. Semua hal buruk yang kupikirkan malah tidak ada satupun yang terjadi. Yang kudapatkan malah, tidak rasa letih dan takut lagi, melainkan bertemu teman kampus dan yang timbul hanya sukacita, tawa gembira bersama mereka. Sambil memakan kue tahun baru yang diberikan temanku waktu di bus, menambah kenikmatannya.
Intinya, apa yang kita pikirkan dan rencanakan tidak akan selalu sama bahkan akan sangat berbeda dengan rencana Tuhan. Jadi, jalani hidup dengan berpikir positif. Salam “ Positif Thinking”! God Bless You :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H