"Jika kita tidak berubah, kita tidak tumbuh. Jika kita tidak tumbuh, kita tidak benar-benar hidup." - Gail Sheehy, seorang penulis, jurnalis, dan dosen Amerika.
Apakah kamu menginginkan perubahan? Atau sedang memperjuangkan perubahan? Apa saja perubahan yang telah dilakukan?
Di dalam dunia yang fana diperlukan adanya perubahan, jika ingin meraih apa yang diinginkan maka dibutuhkan upaya dan tindakan nyata. Tanpa adanya perubahan maka tidak akan dapat menaikkan nilai diri dan memenangkan persaingan.
Apalagi dalam dunia bisnis, perusahaan akan berpikir keras melakukan perubahan produk dan jasa agar dapat diterima dengan baik oleh para pelanggan.
Sedangkan perubahan rohani menyangkut perubahan karakter lama menjadi karakter yang baru. Karakter dipahami sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perubahan fana atau jasmani adalah pelbagai perubahan secara fisik atau yang tampak, sedangkan perubahan rohani adalah perubahan menyangkut hal-hal yang tidak tampak karena berada di dalam. Meskipun perubahan itu dapat dirasakan oleh orang lain.
Tujuan dari perubahan fana untuk kepentingan selama kehidupan di dunia ini saja, sedangkan perubahan rohani untuk kepentingan selama hidup di dunia dan untuk kehidupan abadi.
Lalu, jika kamu menginginkan perubahan-perubahan perkara rohani, apa saja yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat mewujudkan perubahan itu? Berikut ini saya sajikan tujuh perspektif mengenai perubahan.
Satu, Yakini bahwa perubahan demi kebaikan
Kita perlu meyakini bahwa perubahan yang akan dilakukan itu mendatangkan kebaikan, tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Menyadari bahwa tanpa adanya perubahan yang ada hanyalah keburukan.