"Rintangan apa pun akan bisa kamu lewati jika kamu memiliki keyakinan. Kamu kuat karena kamu yakin. Kamu lemah karena kamu ragu."
Seekor harimau sejak kecil dipelihara oleh pemiliknya di dalam kandang hingga menginjak dewasa. Apa pun aktivitas yang dilakukan harimau itu hanya bisa dilakukan di dalam kandang yang tidak begitu besar. Mulai dari pagi hingga larut malam, mulai dari anak harimau hingga menjadi harimau dewasa.
Hingga suatu saat sang pemilik mencoba untuk melepaskannya dalam kandang, ia berpikir sudah saatnya harimau dilepas karena sudah dewasa. "Pasti harimau ini tidak akan lepas jauh dari kandangnya," gumam dalam hati sang pemilik.
Benar apa yang dibayangkan sang pemilik, harimau itu hanya berjalan di sekitar pekarangan rumah yang cukup besar di sebuah kaki gunung. Memang sesekali harimau itu berlari kecil dan melompat, namun selebihnya ia lebih suka berjalan atau berbaring.
Pada hari yang kedua setelah dilepas dari kandangnya, harimau mulai berani keluar rumah, ia berlari kecil hingga tidak terasa sampai ke sebuah hutan pinus tidak jauh dari rumah pemilik.
Di hutan itu harimau bertemu dengan kawanan harimau liar yang ada di hutan. "Hei, kamu siapa?" kata pemimpin harimau hutan. "Aku harimau rumahan yang tinggal di kandang itu" jawab harimau rumahan sembari memalingkan kepala mengarah ke kandangnya.
"Kamu bulunya bagus dan kelihatan gemuk" timpal harimau hutan. "Iya aku selalu dikasih makan tuanku, dan dimandikan." "Wah enak kamu ada yang memelihara, tapi aku penasaran, maukah kamu beradu lari sama anak buahku?" "baiklah aku siap" jawab harimau rumahan.
Singkat cerita mereka beradu lari antara harimau hutan dengan harimau rumahan. Keduanya tidak ingin menyerah begitu saja dan ingin menunjukkan siapa yang lebih hebat. "Hore aku menang" teriak harimau hutan, sambil meloncat kegirangan karena telah mengalahkan harimau rumahan. Sementara itu harimau rumahan kelelahan hingga menjulurkan lidah berkali-kali.
Harimau hutan dapat berlari kencang karena sejak kecil sudah terbiasa berlari untuk memburu mangsa atau berlari untuk menyelamatkan dari para pemburu binatang. Sedangkan harimau rumahan tidak biasa berlari di alam bebas, ia hanya berjalan di kandang yang sempit.
Dari cerita fabel tersebut di atas kita dapat belajar mengenai keyakinan.