Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Adakah Kendala Menyusun "Marketing Plan" Properti?

2 Juli 2021   10:23 Diperbarui: 2 Juli 2021   10:35 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manajer menyusun marketing plan (sumber foto oleh Moose Photos dari Pexels)

Ninety percent of all millionaires become so through owning real estate. -Andrew Carnegie, industrialis Skotlandia-Amerika. 

Industri properti tidak pernah mati. Ia selalu ada menyertai peradaban manusia. Setiap keluarga ingin memiliki properti. 

Luas bumi yang didiami manusia tetap, sementara jumlah populasi semakin meningkat. Itu yang menyebabkan harga tanah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. 

Jika tahun ini harga rumah Rp 500 juta, sepuluh tahun kemudian bisa menjadi Rp 1 miliar dengan luas bangunan dan tanah yang sama.

Bisnis properti selalu menjanjikan keuntungan yang besar, namun juga disertai dengan risiko yang tidak kecil. Salah dalam melakukan strategi akan berakibat fatal. Konon gagalnya bisnis properti hanya bisa ditolong oleh bisnis properti itu sendiri dan bukan bisnis yang lain.

Wanginya bisnis properti menyebabkan banyak perusahaan yang melakukan diversifikasi bisnis ke industri properti, sebut saja PT Rimo Internasional Lestari, Tbk dari ritel mengembangkan bisnis apartemen. PT Graha Multi Bintang alias Olympic Group, juga turut terjun ke industri properti dengan mengembangkan hotel, apartemen dan real estate.


Salah satu keberhasilan bisnis properti ditentukan oleh strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran dapat dirancang dalam bentuk marketing plan atau rencana pemasaran. Tanpa marketing plan, maka aktivitas penjualan kehilangan arah.

Pengertian Marketing Plan

Menurut William D. Bygrave, seorang Management Educator lulusan Doctor of Business Administration, Boston University, menerjemahkan marketing plan sebagai:

"The marketing plan includes a situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential businesses' strength, weaknesses, threats, and opportunitunities in the marketplace."

Rencana pemasaran mencakup analisis situasi yang sebagian besar terdiri dari analisis peluang pasar dan penilaian kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang bisnis yang ada atau potensial di pasar. Terjemahan ini mengingatkan kita akan SWOT Analysis.

Ilustrasi marketing plan (sumber training-sdm.com)
Ilustrasi marketing plan (sumber training-sdm.com)

Lakukan SWOT Analysis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun