Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memahami 6 Perilaku Pemimpin yang Disukai Karyawan

24 Juni 2021   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2021   18:06 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin yang disukai karyawan (Sumber: pexels)

"Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka." (Erich Fromm)

Permasalahan di dalam organisasi tidak melulu terletak pada karyawan. Namun dapat terjadi pada para pemimpin pada tingkatan menengah organisasi.

Pemimpin puncak jika tidak terjun langsung dan mencari masukan dari karyawan akan terjebak oleh laporan manis para manajer. Sedangkan manajer mempunyai peran cukup besar dalam menentukan keberhasilan organisasi.

Lemahnya pemimpin puncak dapat ditutupi oleh para manajer yang kuat, karena mereka memegang kendali karyawan secara langsung pada setiap departemen.

Tidak beraninya karyawan untuk memberikan masukan langsung ke pemimpin puncak menjadi penghambat tersingkapnya kelemahan manajer, sementara manajer cenderung tertutup dan otoriter.

Perilaku Pemimpin di Mata Karyawan

Sebuah studi human resources yang dilakukan oleh lembaga pelatihan Dale Carnegie Indonesia bertajuk "Global Leadership Study" menemukan lebih dari 30% karyawan berniat mencari pekerjaan baru dalam waktu dekat.

Salah satu alasan utama adalah perilaku pemimpin belum sesuai dengan harapan karyawan. Para karyawan merasa tidak nyaman bekerja dan sulit untuk tetap bertahan.

Namun kepemimpinan yang baik akan menyebabkan kepuasan kerja dan karyawan tetap bertahan. Hal ini dialami oleh 28% karyawan yang mengaku tetap bertahan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.

Temuan lainnya adalah sebesar 85% karyawan mengaku pujian dan apresiasi pemimpin atas pekerjaan menjadi bagian penting. Sayang dalam praktiknya hanya 36% pemimpin yang melakukannya.

Selain itu karyawan menginginkan atasan mengenakan perspektif orang lain agar lebih objektif, menjadi pendengar yang baik atas masukan karyawan dan bersedia mengaku jika bersalah.

Sementara itu survei dari JobStreet.com mencatat 53% karyawan mengaku memiliki manajer bergaya militer, paternalis (tidak memberi kesempatan bawahan mengembangkan kreativitas) dan manajer yang acuh tak acuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun