Hasil studi tersebut menunjukkan efektivitas strategi samudra biru melampaui dari strategi samudra merah. Dengan sedikit melakukan strategi samudra biru menghasilkan keuntungan yang besar. Sebaliknya dengan strategi samudra merah yang besar namun hasilnya terbatas.
Hal ini yang disadari Grup Hero yang berencana menutup seluruh gerai Giant pada bulan Juli 2021. Hasil dari analisis bisnis hypermarket mulai menurun dan ternyata tidak hanya dialami oleh Indonesia tetapi juga menjadi fenomena global.
Giant yang mengusung harga murah untuk keluarga yang berbelanja secara mingguan dan bulanan, bisa jadi bisnisnya telah digerogoti oleh banyaknya minimarket dan kebiasaan masyarakat berbelanja secara daring. Ditambah dengan biaya operasional yang tinggi.
Giant yang berada pada samudra merah mencoba diselamatkan untuk memasuki samudra biru. Menurut manajemen Grup Hero, Giant akan diubah menjadi Hero Supermarket, IKEA dan Guardian yang dinilai lebih prospektif.
Implementasi dalam Bisnis
Kreator dari samudra biru tidak menggunakan kompetisi sebagai patokan, sebaliknya mereka menggunakan inovasi nilai yang berfungsi sebagai pijakan.
Yang memisahkan antara pemenang dan pecundang dalam samudra biru bukanlah teknologi canggih. Namun, ketika perusahaan dapat memadukan inovasi dengan manfaat, harga dan biaya yang dikeluarkan.
Perusahaan dapat memilih antara diferensiasi dan biaya yang rendah atau memilih keduanya akan lebih efektif. Inovasi nilai merupakan strategi yang harus merangkul seluruh sistem perusahaan untuk mencapai lompatan nilai bagi konsumen dan perusahaan itu sendiri.
Jika dibuatkan tabel perbedaan strategi samudra merah dengan samudra biru, maka akan terlihat seperti ini
***