Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu yang Baik Bersedia Mengalah demi Anaknya

1 Mei 2021   13:22 Diperbarui: 1 Mei 2021   13:30 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan anaknya (Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels)

Mendengar perkataan itu dua anaknya menangis dan meminta maaf kalau pandangan selama ini keliru terhadap ibunya, dan mereka bersedia untuk makan kepala ikan menggantikan kebiasaan ibunda.

Ilustrasi keluarga makan bersama (sumber monkeybusinessimages dalam Kompas.com)
Ilustrasi keluarga makan bersama (sumber monkeybusinessimages dalam Kompas.com)

"Seorang ibu adalah dia yang dapat menggantikan semua yang lain tetapi yang tempatnya tidak dapat diambil orang lain." (Cardinal Mermillod) 

Dari kisah di atas dapat kita belajar seorang ibu yang bertanggung jawab pada keluarga, ia memilih mengutamakan kebahagiaan suami dan anak-anaknya daripada dirinya.

Berikut ini sosok seorang ibu dalam kisah di atas:

1. Ibu Mengalah demi Anaknya

Seorang ibu yang baik harus bersedia menyembunyikan kepuasan pribadi demi kesenangan keluarga. Ia mampu menahan diri dan menaruh keluarga sebagai yang utama.

Mungkin ibu ini harus melupakan hobinya yang membutuhkan biaya, dan keinginan-keinginan yang tidak perlu.

2. Ibu akan Senang Melihat Anaknya Bahagia

Cintanya diberikan sepenuhnya untuk anak-anaknya. Ibu sangat senang anak-anaknya rukun dan berbahagia. Baginya anak adalah harta yang sangat berharga.

3. Ibu Berpikir Keras agar Kebutuhan Tercukupi

Kesibukan sebagai ibu rumah tangga telah menyita banyak waktu sehingga tidak sempat untuk bekerja membantu suami, sementara penghasilan suami pas-pasan.  Ia hanya berjuang untuk mengatur keuangan sehemat mungkin.

4. Ibu ingin Meninggalkan Kebaikan untuk Anaknya

Sebagai kaum dengan segala keterbatasan, ibu tidak dapat meninggalkan warisan harta untuk anak-anaknya. Dia berusaha meninggalkan harta yang tidak kelihatan yaitu kebaikan-kebaikan.

5. Ibu Rindu Anaknya Mandiri

Entah sampai kapan keprihatinan harus dijalaninya, namun ia selalu berharap kelak anak-anaknya menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Ia ingin memberikan teladan mengenai kesederhanaan dan kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun