Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tidak Etis Salesman Memaksa Konsumen Supaya Produknya Laku

10 April 2021   10:34 Diperbarui: 13 April 2021   11:32 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salesman (Business photo created by diana.grytsku - www.freepik.com)

Pernahkah Anda menjadi korban penawaran yang berlebihan dari salesman? Karena dipaksa dan akhirnya membeli produknya?

Aktivitas salesman atau penjual ada di sekitar kita, di pinggir jalan kita dapat melihat SPG (Sales Promotion Girls) produk rokok menjajakan dagangannya kepada para pria yang mereka temui.

Pada waktu mengisi BBM di SPBU tidak jarang kita ditawarkan paket minuman atau pengharum mobil oleh SPG. Juga produk kartu kredit, asuransi, KTA (Kredit Tanpa Agunan), dan membership hotel kerap kali ditawarkan melalui SMS dan telepon.

Sepak terjang para penjual ini cukup mengganggu wilayah privasi seseorang. Misalnya saat kita sibuk tiba-tiba ada telepon masuk, ternyata hanya menawarkan asuransi.

Profesi penjual sebagai bagian dari promosi merupakan bagian penting dalam organisasi bisnis. Ia ada untuk menjual produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, tanpa peran penjual maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan.

Namun, tidak dapat dipungkiri dalam praktiknya mereka terlalu agresif kepada konsumen. Dan tidak sedikit yang memaksa konsumen.

#Pengertian Salesmanship

Salesmanship adalah suatu keterampilan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli atau membujuk orang untuk melakukan sesuatu.

Kata "meyakinkan dan membujuk" rupa-rupanya dipahami secara dangkal dan digunakan senjata penjual untuk menekan dan memaksa konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Charles Atkinson Kirkpatrik (1966), penjual harus bekerja berdasarkan pertanyaan "what can I do for my prospect and customers? ". Apa yang dapat saya lakukan untuk prospek dan pelanggan saya?" Dalam arti seorang penjual harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dan mewujudkannya.

Namun, yang terjadi penjual menggunakan pertanyaan ini "what can my prospect and customers do for me?" Apa yang dapat dilakukan oleh prospek dan pelanggan untuk saya? Di sisi mengandung makna seorang penjual lebih penting dari konsumen dan menempatkan konsumen sebagai korban.

#Mengapa Salesman Agresif?

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, maka mau tidak mau organisasi bisnis menerapkan target yang tinggi kepada departemen penjualan. Sementara para manajer penjualan tidak mampu menerjemahkan target dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun