Penghasilan suami lebih rendah dari istri, menyebabkan 7 persen suami melakukan selingkuh.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan Christin Munsch dari Cornell University, setelah meneliti lebih dari 2.500 responden pria dan wanita. Para Pria akan merasa gentle manakala menang dalam persaingan dengan pasangannya.
Sedangkan alasan yang mendasari adalah ingin mempertahankan identitas prianya karena merasa statusnya terancam. Selain itu ia merasa direndahkan oleh sang istri.
Melihat dampak buruk dari masalah tersebut, sebaiknya pasangan suami-istri melakukan komunikasi dan membutuhkan pengertian antar keduanya.
Penghasilan istri lebih tinggi bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain jabatan lebih tinggi, bekerja pada perusahaan lebih bonafid atau mempunyai bisnis yang maju.
Mengenai kapan penghasilan istri lebih besar juga dapat berbeda-beda, apakah sejak masa pacaran atau setelah menikah, bahkan ada suami yang kehilangan pekerjaan setelah beberapa tahun menikah.
Fenomena penghasilan istri lebih tinggi juga sebagai akibat emansipasi wanita, tidak sedikit wanita lebih pintar dan berpendidikan tinggi.
Menghadapi kenyataan tersebut, bagaimana sikap suami?
1. Ayah adalah Kepala Keluarga
Ayah adalah kepala atas keluarga yang terdiri dari istri dan anak-anak. Walaupun penghasilan lebih rendah tidak akan mengubah status itu.
Namun seorang suami juga dapat melakukan back up urusan rumah tangga, karena kemungkinan ada kekosongan manakala istri lebih sibuk di luar.
Ayah tidak akan kekurangan wibawa untuk banyak mengurus keluarga, hitung-hitung untuk menutup keuangan karena penghasilan belum memuaskan.
2. Ayah Bertanggung Jawab pada Keluarga
Sekalipun pendapatan istri lebih tinggi, bukan berarti tanggung jawab itu beralih dari suami kepada istri. Ada baiknya suami berterus terang kenapa penghasilan masih di bawah.