Organisasi bisnis yang efektif adalah perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik. Budaya organisasi berisi visi dan misi perusahaan yang berujung pada kepuasan pelanggan.
Dengan dukungan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ahli maka niscaya tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk memperoleh SDM yang unggul dimulai dengan rekrutmen calon karyawan terbaik.
Setelah itu divisi HRD (Human Resources Development) membuat program pelatihan dan pengembangan untuk mempertajam keahlian sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Pelatihan dan pengembangan tidak saja diberikan kepada karyawan baru, tetapi juga karyawan lama agar keahlian dibaharui untuk mengantisipasi perubahan yang dialami  organisasi bisnis.
The ADDIE Model
Di dalam membuat program pelatihan dan pengembangan dibutuhkan konsep The ADDIE Model yang terdiri dari 5 tahapan penting yaitu Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation.
The ADDIE Model sebuah gagasan yang berasal dari Florida State University bertujuan untuk merumuskan tujuan instruksional program pelatihan yang diperuntukkan anggota militer.
Keberhasilan The ADDIE Model pada institusi militer kemudian diterapkan pada perusahaan, dan ternyata dapat berhasil. Sehingga banyak organisasi bisnis menggunakan model tersebut dalam melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.
1. Analysis
Tahapan pertama dalam membuat program pelatihan dan pengembangan adalah analisis, meliputi kesenjangan pengetahuan karyawan, menentukan tujuan pelatihan dan  kegunaan pelatihan.
Tahapan analisis meliputi 2 langkah:
A. Analisis Kinerja
Menganalisis kinerja karyawan, dan menentukan pelatihan yang cocok untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut.
B. Analisis Kebutuhan
Menganalisis apa saja kebutuhan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian, yang dapat mendukung kinerja karyawan. Selain itu mengidentifikasi masalah dan menganalisis tugas.