Hari ini tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional (HAN). Untuk menghargai peran Ayah dalam keluarga yang terkadang diabaikan.
Pada zaman dahulu seolah-olah ada pembagian tugas yang sangat jelas antara tanggung jawab Ibu dan tanggung jawab Ayah. Seorang Ibu bertanggung jawab dengan urusan-urusan rumah tangga.
Mulai memasak, mencuci, menyapu, belanja sampai mengurus anak-anak di rumah. Sedangkan tanggung jawab Ayah adalah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Praktis peran Ayah kurang kelihatan dalam mengatur rumah tangga.
Namun perkembangan zaman dengan adanya emansipasi wanita, tidak sedikit kaum Hawa yang berpendidikan tinggi dan menduduki jabatan terhormat. Dengan adanya Ibu yang  sibuk di luar rumah mau tidak mau peran Ayah ditarik ke dalam rumah untuk lebih terlibat dalam keluarga.
Apabila Ayah dan Ibu sama-sama sibuk dan tidak ada yang mengalah untuk mengurus keluarga, maka biasanya anak-anak menjadi salah asuhan karena dididik oleh pembantu.
Dari sini dibutuhkan kedewasaan Ayah-Ibu untuk berbagi peran di keluarga, memilih-milih pekerjaan rumah sudah tidak waktunya lagi. Ayah memandikan anak, menyapu atau mengepel menjadi hal yang wajar dan tidak mengurangi kehormatan sebagai kepala keluarga.
Menurut pengalaman saya sebagai Ayah ada beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan. Di tengah-tengah kemajuan teknologi informasi dan digital sekarang ini.
#1. Peran Ayah Sebagai GA (General Affair)
Layaknya di suatu perusahaan bagian GA adalah urusan umum, yang menyediakan perlengkapan dan mendukung pekerjaan karyawan. Maka peran seorang Ayah di keluarga adalah menyediakan perlengkapan dan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Pekerjaan-pekerjaan berikut ini yang sering terjadi secara mendadak:
- Mengganti tabung gas yang telah habis
- Mengganti bohlam lampu yang mati
- Mengganti kran air yang bocor
- Mengganti galon air minum
- Memompa ban sepeda, dan sebagainya
#2. Peran Ayah sebagai IT (Information Technology)
Anak-anak usia sekolah SD atau SMP sudah dihadapkan pada tugas-tugas sekolah yang harus dikerjakan dengan laptop atau komputer (PC). Biasanya mereka belum mahir mengoperasikan Microsoft baik Word, Excel atau Powerpoint.
Di sini peran Ayah harus mencukupi perlengkapan yang diperlukan mulai laptop atau komputer sampai mesin printer jika memang dibutuhkan. Namun tidak cukup sampai di situ karena ada saja yang belum dipahami anak-anak.
Misalnya bagaimana menyimpan data dalam Google Drive, bagaimana menarik dokumen yang terhapus sementara belum di simpan, membuat tabel dalam Excel, memindahkan foto dalam gawai ke dalam laptop, mengubah data Powerpoint menjadi PDF, mengirim email, mengganti catridge printer dan sebagainya.