Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Demi Bertahan Hidup, Dokter Gigi Ini Berjualan Donat

8 November 2020   10:18 Diperbarui: 20 April 2022   09:32 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
drg. Anissa (Sumber YouTube Berita Satu)

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung selama 8 bulan, namun belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir. Hingga (07/11) kasus positif terdapat 434 ribu, jumlah pasien sembuh 364 ribu dan meninggal dunia 14.540 orang.

Sebagai dampak pandemi Indonesia memasuki masa resesi ekonomi karena dua kali kuartal secara berturut-turut menunjukkan pertumbuhan ekonomi negatif. Pada kuartal II mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,32% dan kuartal III negatif di angka 3.49%.

Pertumbuhan ekonomi negatif disebabkan penurunan daya beli dari konsumsi rumah tangga. Karena dari sektor ini dapat menyumbang 50% lebih terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto).

Selain itu juga disebabkan turunnya jumlah investasi dan banyaknya perusahaan yang melakukan pemotongan gaji, bahkan merumahkan karyawan dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran pada Agustus 2020 sebesar 9.77 juta orang. Jika dibandingkan secara year on year maka terjadi peningkatan 2.67 juta orang. Dari jumlah pengangguran tersebut sebagian besar disebabkan Covid-19.

Bertahan dalam keterpurukan

Tidak sedikit karyawan yang dirumahkan atau terkena PHK harus memutar otak untuk tetap bertahan. Sementara pengeluaran rumah tangga berjalan terus. Sedangkan penghasilan menurun bahkan tidak ada.

Mereka ini kemudian keluar dari zona nyaman dan mencoba untuk memulai usaha kecil-kecilan, di tengah-tengah daya beli masyarakat yang mengalami penurunan. Namun bukan berarti tidak ada peluang bagi orang-rang yang mau berusaha.

Dokter Gigi Jualan Donat

Adalah drg. Anissa Rizki Amalia, seorang dokter gigi khusus anak-anak dari Jakarta yang mencoba usaha baru. Dia mengaku sejak Maret 2020 jumlah pasien mengalami penurunan secara signifikan.

Praktik dokter gigi sangat rentan sebagai penularan Covid-19. Sehingga banyak pasien langganannya yang enggan untuk datang ke tempat praktik.

Semula Anissa bingung bagaimana harus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Apabila berusaha sesuai dengan keahliannya rasanya sulit untuk mewujudkannya.

Lalu dia teringat oleh usaha ibunya yang pernah membuat kue donat beberapa tahun yang lalu. Anisa memberanikan diri untuk mencoba usaha yang sangat berseberangan dengan profesinya sebagai seorang dokter gigi.

Foto: Donat Bu Dokter (Istimewa) 
Foto: Donat Bu Dokter (Istimewa) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun