Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanah Liat di Tangan Penjunan

25 September 2020   05:29 Diperbarui: 18 Januari 2021   17:35 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah Liat di Tangan Penjunan

Seorang penjunan rela kotor memegang tanah liat
Ia meremas, memotong dan membanting
Memutar roda untuk membentuk
Sembari membuang kotoran dan kerikil

Lalu mewarnai dengan kuas
Mengeringkan di atas rak
Dan membakarnya dalam dapur perapian
Jadilah bejana yang indah

Orang yang rindu menjadi bejana bernilai
Harus ikhlas dibentuk Sang Penjunan Agung
Untuk mengikuti proses pembentukan
Ia akan mengalami penderitaan

Terkadang diajak jalan berputar
Demi menguji kedewasaan
Dihadirkanlah persoalan
Untuk memurnikan iman

Tanpa Sang Penjunan Agung
Kita hanyalah tanah liat
Yang tak berguna,
Dan hanya diinjak-injak orang

###
25/09/2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun