Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kemah di Bumi

13 September 2020   06:11 Diperbarui: 18 Januari 2021   18:46 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemah di Bumi

Hidup di dunia layaknya berkemah
Yang penting layak untuk berteduh
Terik dan hujan tidak menembus

Kemah tidak memerlukan perabotan mewah
Yang di perlukan hanyalah kebutuhan,
Untuk mempertahankan kehidupan

Entah berapa lama menetap
Rasanya tak lebih seratus tahun,
Selebihnya harus berkemas-kemas,

Mempersiapkan kehidupan baru
Manakala kemah di bumi di bongkar,
Sang Khalik telah menyiapkan kemah abadi

Dia ingin umat-Nya setia sampai akhir,
Mempertahankan iman,
Agar menetap bersama-Nya di kemah abadi

###
13/09/2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun