Hidup di dunia layaknya berkemah
Yang penting layak untuk berteduh
Terik dan hujan tidak menembus
Kemah tidak memerlukan perabotan mewah
Yang di perlukan hanyalah kebutuhan,
Untuk mempertahankan kehidupan
Entah berapa lama menetap
Rasanya tak lebih seratus tahun,
Selebihnya harus berkemas-kemas,
Mempersiapkan kehidupan baru
Manakala kemah di bumi di bongkar,
Sang Khalik telah menyiapkan kemah abadi
Dia ingin umat-Nya setia sampai akhir,
Mempertahankan iman,
Agar menetap bersama-Nya di kemah abadi
###
13/09/2020
KB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H