Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menolak Tua

28 Agustus 2020   00:36 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:43 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Menolak Tua

Manakala umur menua, penglihatan memudar
Tetapi mata hati haruslah semakin tajam melihat kebenaran
Mulut akan berkata lirih dan tak nyaring lagi
Namun niat sanubari kiranya bertambah tulus

Telinga tak mampu pula menangkap suara
Melainkan pendengaran nurani layak bertambah peka
Meskipun kaki kian goyah untuk melangkah
Tetapi perjalanan hakiki kehidupan kian jelas

Manusia tidak berkuasa menolak tua
Tubuh ini akan layu di gerogoti penyakit
Kiranya manusia rohaniah semakin bertumbuh
Pikiran dan perasaan selalu mengalami pembaharuan

###
27/08/2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun