Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kuhentikan Harap

23 Juli 2020   05:18 Diperbarui: 16 Januari 2021   14:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Gabriela Palai dari Pexels 

Kuhentikan Harap
***
Kuhentikan hujan, aku tak berdaya,
Begitu banyak tumbuhan merindukannya
Kuhentikan matahari, aku tak sanggup,
Bumi telah menunggu jam demi jam

Kuhentikan uap, aku tak berkuasa,
Lantaran membuat lara embun
Kuhentikan awan, aku lemah,
Sebab mendung telah menyambutnya.

Kuhentikan angin, aku tak mampu,
Penantian serbuk sari menjadi tak bermakna
Kuhentikan bintang, aku menyerah,
Tanpanya langit menjadi muram

Akhirnya kuhentikan harap pada Sang Pencipta,
Aku belajar menerima apa adanya
Semua pemberian dari atas adalah baik,
Bagi segala makhluk yang bernafas

***
Tepi Metropolitan, 23 Juli 2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun