Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ketika Pengadilan Tiba

22 Juli 2020   16:39 Diperbarui: 16 Januari 2021   14:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Pengadilan Tiba
***
Pada suatu hari nanti,
Raga di turunkan ke bumi
Rohlah yang akan terangkat ke janah
Menunggu penghakiman agung

Nama yang sepanjang bernafas menemani,
Menjadi saksi bisu, terpahat di nisan
Harta, gelar dan derajat yang selama ini di agungkan,
Tertidur dalam duka

Pada suatu hari nanti,
Rohku hendak di hakimi Sang Khalik
Aku tidak bisa berdalih tak siap,
Atau berkata minta waktu lagi

Dan hampir pasti Dia akan bertanya,
Seberapa banyak kebaikanmu telah terkumpul?
Sudahkah kemunafikan kau buang?
Apakah hidupmu telah berguna?

***
Tepi Ibu Kota, 22 Juli 2020
Apresiasi SDD by KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun