Persimpangan
***
Insan yang bernafas bagai pengembara memburu haluan
Tidak sedikit tawaran yang membuat bimbang
Membutuhkan denah bukan buatan manusia
***
Namun Dia menutup mulut, seolah tak hirau
Hakekatnya Dia berbicara melalui sabda dalam kitab dan para guru
Hanya kita yang tak peka, dan pikiran-Nya sungguh tak terselami
***
Dia membangunkan pagi, menutup cakrawala dan menebar bintang
Meneteskan air dari langit, cahaya timur dan ufuk barat
Bukan untuk insan pilihan, tetapi semua insan jagat raya
***
Dia menawarkan pilihan, tanpa desakan, diputuskan atas kesadaran
Tak mengikat seperti pada hewan, tak dikekang bagai kuda
Insan yang paling mulia, diberikan hikmat kewenangan
***
Perlintasan lapang, tak ada rintangan, menuju pada gelap
Jalan sempit, tidak sedikit hambatan tapi menuju terang
Berpikir singkat pilih yang lapang, berakal  jauh pilih yang sempit
***
Dia ada di jalan sesak, menghapus setiap tetesan keringat dan air mata
Dia tidak ditemukan di jalan yang lebar, Dia membisu penuh harap untuk berbalik
Tempat terang adalah pelabuhan akhir insan yang mengembara, untuk menetap abadi
***
Depok, 28 Juni 2020
Special Day-KB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H