Air Itu Menetes di Kalbuku
Â
Tanah hati itu mengering lama, air tak pernah mau menghampiri
Kesepian tanpa kepastian dan asa itu jauh tersapu bayu
Aku berjalan dalam lorong waktu yang tak berujung
Kenangan masih ada, ketika ada air menetes pelan
Tetapi aku menghiraukan dan merasa air itu belum cukup menetes
Waktu berlalu dan kita berpisah, ketika mentari menyengat lubuk hatiku
Nuraniku kering dan belum ada harap karena aku tak siap
Lalu aku serius menata hati, menyambut air sejuk menetes jiwa