2. PDB (Pendapatan Domestik Bruto)
Teknologi informasi mempengaruhi kondisi ekonomi dan faktor ekonomi mempengaruhi teknologi informasi. Teknologi informasi dan layanan mobile mencapai 4.7% dari PDB kawasan Asia Pasifik atau senilai US$1 Triliun lebih. Apabila teknologi digital tinggi maka PDB akan tinggi, sebaliknya kalau teknologi digital rendah maka PDB akan rendah.
3. Lapangan Kerja
Dengan meningkatnya perkembangan teknologi informasi, maka mengurangi jumlah kemiskinan. Teknologi informasi telah membuka lapangan kerja sebesar 6.5 juta orang di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2014, dan pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 7 juta orang.
4. Munculnya Partner Bisnis
Digitalisasi dapat melampaui dengan cepat lokasi geografis, pasar menjadi terbuka baik secara lokal, regional maupun internasional. Hubungan produsen dan konsumen menjadi horizontal, dan banyak stake holder (pemangku kepentingan) banyak terlibat di dalamnya. Saluran bisnis bervariasi mulai dari distribusi barang, pembayaran dan toko dapat dilakukan oleh partner bisnis.
5. Merangsang Konsumen Berbelanja
Teknologi informasi telah menggerakkan banyak e-commerce bermunculan, dengan menawarkan promosi dan kemudahan pengiriman, telah mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja dari offline ke online. Pembayaran secara mobile menjadi pendukung bisnis e-commerce melalui kemudahan pembayaran digital, secara tidak langsung merangsang orang untuk berbelanja.
The Global Competitiveness Report 2019, menempatkan tiga negara dari kawasan Asia pada posisi 10 besar dunia, yaitu Singapura di posisi teratas, Hongkong urutan ke-3 dan Jepang peringkat ke-6. Indonesia menempati peringkat ke-50, di bawah Thailand (40), Malaysia (27) dan China (28).
Tetapi Indonesia masih lebih baik dari Brunei (56), Filipina (64), Vietnam (67), India (68) dan Kamboja (106). Kawasan Asia menjadi daya tarik bisnis selain market size yang besar sebagai tujuan pemasaran, juga sebagai tujuan investasi untuk membuka perusahaan karena upah pekerja relatif rendah.
Bagaimanapun juga keadaan ekonomi dunia pemasaran menjadi penentu keberhasilan bisnis, di mana saja dan kapan saja pemasaran akan selalu ada. Hanya pendekatan yang berubah mengikuti kemajuan teknologi dan perilaku masyarakat, pemasaran di tuntut kreatif untuk dapat memenangkan pasar dan pesaing serta memikirkan bisnis agar tetap berkelanjutan (suistainable) untuk masa jangka panjang.