Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Skill Komunikasi dalam Pembelajaran Deep Learning: Memahami Peran Guru sebagai Fasilitator

14 Januari 2025   12:52 Diperbarui: 14 Januari 2025   13:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pexels/Mikhail Nilov

Apakah guru masih menjadi pusat dari seluruh proses pembelajaran di kelas, ataukah peran mereka kini lebih sebagai fasilitator yang memandu siswa menuju pemahaman yang lebih dalam? Dalam beberapa dekade terakhir, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan, dengan pergeseran dari pendekatan pembelajaran tradisional yang lebih berfokus pada pengajaran langsung, menuju pendekatan yang menekankan pada pemahaman yang mendalam dan aplikasi pengetahuan dalam konteks dunia nyata. Salah satu konsep yang ramai diperbincangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah deep learning---pendekatan pembelajaran yang memprioritaskan pemahaman konsep secara mendalam, pemecahan masalah kompleks, dan penghubungan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Perkembangan pendidikan global menunjukkan bahwa siswa saat ini membutuhkan lebih dari sekadar hafalan dan penguasaan materi secara permukaan. Mereka dituntut untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan untuk menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang. Ini mengarah pada perubahan paradigma dalam pendekatan pembelajaran, yang kini berfokus pada pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif---dikenal dengan istilah deep learning. Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang lebih mengutamakan penguasaan materi secara eksplisit, deep learning menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, yang membutuhkan interaksi yang lebih intensif antara siswa dan guru.

Pembelajaran deep learning adalah pendekatan di mana siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi benar-benar memahami materi secara mendalam, menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, dan mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam konteks yang lebih luas. Dalam pembelajaran deep learning, siswa dihadapkan pada tantangan untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan berkolaborasi dengan teman-temannya. Pendekatan ini menuntut siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran, yang sering kali melibatkan refleksi diri dan diskusi mendalam.

Guru dalam konteks pembelajaran deep learning bukan lagi hanya sebagai penyampai materi, melainkan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung siswa dalam menemukan pemahaman mereka sendiri. Peran guru sebagai fasilitator memerlukan keterampilan komunikasi yang sangat baik, baik dalam menyampaikan materi, memberikan umpan balik yang konstruktif, maupun dalam menciptakan suasana yang memungkinkan siswa untuk mengungkapkan ide dan pertanyaan mereka secara bebas. Komunikasi yang efektif antara guru dan siswa akan menjadi kunci utama dalam membangun interaksi yang bermakna dan mendalam, serta memfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih tinggi.

Komunikasi sebagai Pilar Pembelajaran Deep Learning

Komunikasi efektif merujuk pada kemampuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami, baik melalui kata-kata, ekspresi wajah, maupun bahasa tubuh. Dalam konteks pendidikan, komunikasi efektif lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Ini mencakup kemampuan guru untuk mendengarkan dengan aktif, memberi umpan balik yang konstruktif, serta memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Komunikasi yang efektif menciptakan saluran terbuka bagi siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pendapat, yang sangat penting dalam pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman mendalam, seperti dalam deep learning.

Pentingnya komunikasi efektif dalam pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata. Tanpa komunikasi yang jelas dan terarah, tujuan pembelajaran akan sulit tercapai, karena siswa mungkin merasa bingung atau tidak terlibat. Keterampilan komunikasi yang baik memungkinkan guru untuk mengarahkan perhatian siswa pada inti materi, merangsang rasa ingin tahu mereka, serta menciptakan suasana yang menyenangkan dan terbuka untuk pembelajaran.

Baca juga: Bukan Sekadar Mengajar: Peran Komunikasi dalam Membangun Hubungan di Sekolah dan Strateginya

Hubungan antara Komunikasi dan Deep Learning

Dalam pembelajaran deep learning, siswa diharapkan tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi terlibat secara aktif dalam proses belajar. Keterampilan komunikasi yang dimiliki oleh guru memainkan peran penting dalam mendukung proses ini. Komunikasi yang terbuka dan interaktif mendorong siswa untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan yang mendalam, dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih kreatif.

Misalnya, dalam pembelajaran berbasis diskusi atau proyek kolaboratif, komunikasi antara guru dan siswa menjadi jembatan bagi pemahaman yang lebih dalam. Guru yang mampu mengajukan pertanyaan yang memicu refleksi dan diskusi yang bermakna, serta memberikan umpan balik yang konstruktif, akan membantu siswa menghubungkan konsep-konsep yang mereka pelajari dengan dunia nyata. Ini mendukung pembelajaran yang lebih aplikatif dan bermakna, di mana siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks yang lebih luas.

Komunikasi juga berfungsi untuk menciptakan interaksi yang produktif antara siswa. Diskusi kelompok yang dipandu dengan baik oleh guru akan memungkinkan siswa untuk saling berbagi perspektif, menguji ide-ide mereka, dan memperdalam pemahaman mereka melalui kolaborasi. Keterampilan komunikasi yang efektif memungkinkan terciptanya lingkungan di mana ide-ide baru muncul, dan siswa merasa didorong untuk berinovasi dan berpikir secara kritis.

Pembelajaran Kolaboratif dan Diskusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun