Mudik saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen yang dinanti banyak orang. Bersamaan dengan libur sekolah, periode ini dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul dengan keluarga, atau sekadar melepas rindu pada suasana desa. Suasana perjalanan yang ramai, ditambah dengan kehangatan tradisi mudik, menciptakan pengalaman tak terlupakan setiap tahunnya.
Di tengah lonjakan harga tiket transportasi umum, fenomena mudik ngeteng semakin dilirik sebagai solusi perjalanan yang hemat dan fleksibel. Dengan menggunakan moda transportasi secara bergantian, seperti bus, angkot, dan kapal ferry, pemudik bisa mengatur sendiri rute dan jadwal sesuai dengan kebutuhan. Meski membutuhkan waktu lebih lama, mudik ngeteng menawarkan petualangan seru yang tidak didapat dari moda transportasi langsung.
Sebagai salah satu titik strategis untuk mudik antarpulau, Pelabuhan Merak/Bakauheni memegang peran penting dalam arus mudik Nataru. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa melalui rute Bakauheni-Merak.
Tak hanya menjadi jalur utama pemudik, pelabuhan ini juga menjadi saksi keramaian khas musim liburan, di mana ribuan orang bergerak menuju kampung halaman mereka. Dengan segala keunikan dan dinamikanya, Pelabuhan Merak/Bakauheni adalah bagian tak terpisahkan dari cerita mudik ngeteng.
3 Keuntungan Mudik Ngeteng Lewat Merak/Bakauheni
Kata “ngeteng” dapat diartikan sebagai melakukan perjalanan atau traveling dengan cara murah, misalnya dalam hal penggunaan alat transportasi. Biasanya perjalanan ini dilakukan dengan cara putus-putus, naik turun kendaraan umum guna menghemat biaya transportasi.
Mudik ngeteng lewat Pelabuhan Merak/Bakauheni menawarkan sejumlah keuntungan yang membuatnya semakin diminati, terutama saat musim Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain menjadi solusi bagi pemudik dengan anggaran terbatas, perjalanan ini juga memberikan fleksibilitas dan pengalaman unik yang tak terlupakan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari mudik ngeteng melalui rute strategis ini:
1. Hemat Biaya
Mudik ngeteng memungkinkan pemudik memilih transportasi darat dan laut dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi langsung seperti pesawat atau kereta api. Melansir dari asdp.id, harga tiket penumpang kapal ferry dari Pelabuhan Bakauheni/Merak yang berlaku sejak 1 November 2024 untuk kelas reguler adalah Rp 23.400 (dewasa) dan Rp 1.900 (bayi).
Ini merupakan harga yang ramah di kantong, ditambah dengan banyaknya opsi transportasi lanjutan seperti bus ekonomi atau angkutan umum. Bagi mereka yang ingin menghemat pengeluaran, mudik ngeteng menjadi pilihan cerdas tanpa harus mengorbankan tujuan pulang kampung. Nah, bagi yang mau memilih kapal ekspress di kelas eksekutif tarifnya Rp 84.800 (dewasa) dan Rp 4.000 (bayi).
2. Fleksibilitas Rute
Salah satu keunggulan mudik ngeteng adalah fleksibilitas dalam menentukan rute dan jadwal keberangkatan. Pemudik dapat memilih kapan berangkat, jenis transportasi apa yang digunakan, hingga tempat singgah selama perjalanan. Jika satu moda transportasi penuh atau tidak tersedia, alternatif lain mudah dicari. Dengan kebebasan ini, perjalanan menjadi lebih mudah diatur sesuai kebutuhan dan situasi.
3. Kesempatan Berpetualang
Mudik ngeteng bukan sekadar perjalanan menuju kampung halaman, melainkan juga petualangan seru yang penuh warna. Pemudik bisa merasakan sensasi berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya, menikmati pemandangan indah Selat Sunda dari kapal ferry, hingga bertemu banyak orang dengan cerita perjalanan unik mereka. Bagi sebagian orang, momen-momen ini justru menambah kesan mendalam dan menciptakan pengalaman yang berharga.