"Mendidik adalah mengajar seseorang bagaimana cara berpikir, bukan memberinya pengetahuan untuk diingat." - Albert Einstein
Pengalaman mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 dan berlanjut saat ini sebagai Pengajar Praktik Angkatan 11 memberi pengalaman menarik selama proses pembelajarannya. Betapa membersamai rekan guru untuk belajar meningkatkan profesionalismenya terasa sangat berbeda ketika membersamai siswa belajar di kelas. Pendidikan Orang Dewasa (POD) yang dikembangkan oleh Malcolm Knowles dan diterapkan saat membersamai rekan guru belajar cukup menarik untuk diulas.
Perubahan paradigma pendidikan di era digital telah membawa dampak signifikan terhadap cara mengajar dan belajar. Dengan teknologi yang terus berkembang, pendidikan kini bergerak menuju model pembelajaran yang lebih fleksibel, adaptif, dan berbasis pada kebutuhan individu.Â
Guru tidak lagi hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti literasi digital, pemecahan masalah, dan berpikir kritis.Â
Baca juga: Guru Masa Kini: Lebih dari Sekadar Pengajar, Menjadi Fasilitator di Era Merdeka Belajar
Dalam konteks ini, muncul kebutuhan akan guru pembelajar merdeka, yaitu guru yang mampu terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pedagogi untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif.
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Pendidikan Orang Dewasa (POD) dalam mempersiapkan guru pembelajar merdeka di era digital. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip POD, seperti pembelajaran berbasis pengalaman, relevansi praktis, dan partisipasi aktif, pelatihan guru dapat disesuaikan untuk memenuhi tuntutan zaman. Bagaimana pendekatan POD dapat diimplementasikan secara efektif dalam program pelatihan guru?
Konsep Guru Pembelajar Merdeka di Era Digital
Guru pembelajar merdeka adalah guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan serta perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan. Mereka mengelola pembelajaran mereka sendiri, mencari pengetahuan baru, dan menerapkan keterampilan serta teknologi baru dalam praktik pengajaran mereka.Â
Konsep ini sangat relevan di era digital di mana teknologi berkembang pesat dan metode pembelajaran terus berubah. Guru pembelajar merdeka mampu menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan dinamis, yang memfasilitasi perkembangan keterampilan abad ke-21 pada siswa mereka.
Untuk menjadi guru pembelajar merdeka di era digital, sejumlah keterampilan dan kompetensi khusus diperlukan. Literasi digital adalah salah satu keterampilan utama yang harus dimiliki, yang mencakup kemampuan menggunakan dan memahami teknologi digital serta memanfaatkan berbagai alat dan platform online untuk mengajar dan belajar.Â