Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sisi Lain Krisis Iklim: Peluang Karir Green Jobs yang Cukup Menjanjikan

9 Juni 2024   17:46 Diperbarui: 9 Juni 2024   19:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com

Di era modern ini, isu perubahan iklim semakin mendesak, mempengaruhi kebijakan global dan industri di seluruh dunia. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, muncul konsep green jobs atau pekerjaan hijau. Green jobs mengacu pada pekerjaan yang berkontribusi pada pelestarian atau pemulihan lingkungan, baik itu melalui pengurangan konsumsi energi dan bahan mentah, pengurangan limbah, atau perlindungan ekosistem. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, peluang karir di bidang green jobs semakin terbuka lebar. Tapi, apakah green jobs benar-benar menawarkan peluang karir yang cukup menjanjikan?

Permintaan yang Meningkat untuk Green Jobs

Salah satu faktor utama yang mendorong peluang karir di green jobs adalah meningkatnya permintaan untuk solusi yang ramah lingkungan. Berbagai negara dan perusahaan telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi terbarukan. Misalnya, Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mencapai 23% bauran energi dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025.

Dengan adanya target ini, muncul kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara teknologi energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan instalasi bioenergi. Tidak hanya itu, sektor lain seperti manajemen limbah, pertanian berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan juga membutuhkan tenaga kerja yang terampil.

Peluang Karir yang Luas

Green jobs tidak hanya terbatas pada sektor energi terbarukan. Peluang karir di bidang ini sangat beragam, mencakup berbagai industri dan keahlian. Beberapa contoh green jobs yang menjanjikan antara lain:

  1. Teknisi Energi Terbarukan: Memasang dan memelihara sistem energi surya dan angin.
  2. Insinyur Lingkungan: Merancang proyek-proyek yang mengurangi dampak lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan.
  3. Spesialis Pengelolaan Limbah: Mengembangkan strategi untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola limbah dengan efisien.
  4. Konsultan Keberlanjutan: Membantu perusahaan mengembangkan kebijakan dan praktik yang lebih berkelanjutan.
  5. Ahli Pertanian Berkelanjutan: Menerapkan teknik pertanian yang ramah lingkungan dan meningkatkan produktivitas tanpa merusak ekosistem.

Dengan semakin berkembangnya teknologi hijau, peran-peran baru terus muncul, menciptakan lebih banyak peluang bagi tenaga kerja yang terampil.

Baca juga: Peran Komunitas Urban Farming Menghidupkan Peluang Green Jobs

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Peningkatan green jobs tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga ekonomi. Investasi dalam teknologi hijau dan praktik berkelanjutan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru dan penghematan biaya energi. Menurut sebuah laporan dari International Renewable Energy Agency (IRENA), sektor energi terbarukan saja berpotensi menciptakan hingga 42 juta pekerjaan di seluruh dunia pada tahun 2050.

Di Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah, potensi pengembangan energi terbarukan sangat besar. Pengembangan ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan, memberikan peluang pekerjaan baru di berbagai daerah, terutama di daerah pedesaan yang seringkali terabaikan dalam pembangunan ekonomi.

Tantangan dan Hambatan

Meskipun peluangnya besar, terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan green jobs. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan keterampilan. Banyak pekerjaan hijau memerlukan keterampilan teknis yang spesifik, yang tidak selalu tersedia dalam tenaga kerja saat ini. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan menjadi kunci dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan di sektor ini.

Selain itu, ada juga tantangan dari sisi kebijakan dan regulasi. Diperlukan kebijakan yang mendukung dan insentif untuk mendorong investasi dalam teknologi hijau. Tanpa dukungan kebijakan yang kuat, adopsi teknologi hijau dapat berjalan lambat, menghambat pertumbuhan green jobs.

Peran Pendidikan dan Pelatihan

Untuk memaksimalkan peluang green jobs, pendidikan dan pelatihan harus menjadi prioritas. Perguruan tinggi dan lembaga pelatihan harus mulai menawarkan program dan kursus yang berfokus pada keterampilan hijau. Selain itu, program sertifikasi dan pelatihan berkelanjutan bagi pekerja profesional juga penting untuk memastikan tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan teknologi dan praktik terbaik di bidang ini.

Kerjasama antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan sangat diperlukan untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dan program magang yang memberikan pengalaman praktis. Dengan demikian, generasi muda dan pekerja yang ingin beralih karir dapat dipersiapkan dengan baik untuk memasuki pasar kerja yang baru ini.

Kesimpulannya, Peluang karir di green jobs di era saat ini memang sangat menjanjikan. Dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan, permintaan untuk pekerjaan yang ramah lingkungan terus tumbuh. Green jobs tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Namun, untuk mewujudkan potensi ini, perlu adanya investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan yang mendukung perkembangan teknologi hijau. Dengan pendekatan yang tepat, green jobs dapat membuka pintu kesempatan yang luas di tengah krisis iklim, memberikan solusi yang berkelanjutan bagi tantangan lingkungan dan ekonomi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun