Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen HOTS Bisa Menyenangkan?

29 Januari 2024   12:01 Diperbarui: 2 Februari 2024   05:46 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: Krisanti_kazan

Pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan keterampilan intelektual dan kreativitas siswa. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah melalui asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS). Meskipun sering dianggap sebagai tugas yang sulit dan serius, asesmen HOTS sebenarnya dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh asesmen HOTS yang menyenangkan dan alasan mengapa pendekatan ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik.

Contoh Asesmen HOTS yang Menyenangkan:

  1. Permainan Puzzle Kreatif: Buatlah permainan papan atau digital yang melibatkan siswa dalam memecahkan teka-teki atau puzzle yang memerlukan pemikiran kreatif dan analisis tingkat tinggi. Misalnya, berikan mereka situasi kompleks yang memerlukan solusi inovatif, dan biarkan mereka bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

  2. Simulasi Peran: Gunakan pendekatan simulasi peran untuk membawa materi pelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat memainkan peran dalam situasi tertentu dan diharapkan untuk menggunakan pemikiran tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah atau membuat keputusan yang berdampak.

  3. Proyek Kreatif: Berikan proyek berbasis penelitian atau kreatif yang memerlukan pemikiran analitis dan sintetis. Misalnya, mintalah siswa untuk membuat produk atau solusi inovatif untuk suatu masalah tertentu, dengan memberikan penilaian pada proses berpikir mereka selama pengembangan proyek. Baca lebih lanjut contoh praktik baik yang bisa diadaptasi: (Melatih Literasi Digital dan Keterampilan 5C Memanfaatkan Tools Online Padlet) , (Memunculkan Momen "WOW dan AHA" Melalui Proyek AMBAK), (Belajar dari Pedagang Makanan, Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek Materi Laju Reaksi), dan (Edugame: Berdiferensiasi Dalam Merayakan Hasil Belajar Ala Merdeka Belajar)

  4. Diskusi Debat: Sertakan kegiatan diskusi atau debat di mana siswa harus mempertahankan atau menentang suatu ide atau argumen. Ini membangun keterampilan berpikir kritis dan membuat pembelajaran lebih hidup dan dinamis.

Alasan Mengapa Pendekatan Ini Efektif dan Menyenangkan:

  1. Motivasi Tinggi: Melalui asesmen HOTS yang menyenangkan, siswa akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran karena pengalaman yang menarik dan bersifat tantangan.

  2. Pembelajaran Aktif: Pendekatan ini mendorong pembelajaran aktif, di mana siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menerapkannya dalam konteks nyata, meningkatkan retensi dan pemahaman konsep.

  3. Kolaborasi: Aktivitas menyenangkan seperti permainan, simulasi peran, dan proyek kreatif mendorong kolaborasi di antara siswa. Kolaborasi ini tidak hanya membangun keterampilan sosial, tetapi juga memperkaya pemikiran mereka melalui pertukaran ide.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun