Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melampaui IPK dengan Keterampilan 5C

25 Januari 2024   14:24 Diperbarui: 25 Januari 2024   14:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Panggung politik sedang ramai dengan berita tentang IPK Gibran yang standar serta dinilai netizen tidak pantas menjadi calon pemimpin bangsa ini. Pada lain sisi, banyak juga pengalaman dunia kerja yang membuktikan kalau pegawai dengan IPK tinggi tidak sukses dalam karirnya. Ada juga yang beranggapan bahwa sebagai seorang bos atau pemimpin tidak perlu IPK tinggi karena banyak contoh tokoh-tokoh dunia yang sukses sebagai pemimpin atau pengusaha padahal latar belakang akademisnya biasa saja. Misal Bill Gates & Mark Zuckerberg yang pernah Drop-Out dari Harvard, Adam Khoo yang ditolak oleh enam SMP terbaik di Singapura, dan lain sebagainya.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) telah lama dianggap sebagai penentu utama kesuksesan akademis. Namun, pada era dinamika perubahan dan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks, keberhasilan tidak lagi dapat diukur semata-mata dari angka-angka IPK. Sebaliknya, keterampilan 5C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity, dan Character) semakin menjadi kunci penting dalam meraih kesuksesan yang holistik dan berkelanjutan.

1. Komunikasi yang Efektif (Communication)

Kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah aset berharga dalam dunia profesional. Seorang individu yang mampu menyampaikan ide dengan jelas, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan berinteraksi secara efektif akan lebih mudah membangun relasi yang kuat dan meraih peluang-peluang kolaborasi.

2. Kolaborasi yang Kuat (Collaboration)

Tidak ada kesuksesan yang dapat dicapai sendiri. Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim dan berkontribusi secara positif terhadap kelompok merupakan keterampilan yang sangat dihargai. Kolaborasi menciptakan sinergi, mengoptimalkan keahlian individu, dan mempercepat pencapaian tujuan bersama.

3. Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Pemikiran kritis menjadi katalisator untuk inovasi dan solusi masalah. Kemampuan untuk mengevaluasi informasi, merumuskan argumen yang kuat, dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mendalam adalah keterampilan yang sangat dicari di dunia kerja yang penuh tantangan.

4. Kreativitas yang Luwes (Creativity)

Kreativitas membuka pintu menuju solusi yang belum terpikirkan sebelumnya. Inovasi dan kemampuan untuk berpikir out of the box adalah kunci untuk memecahkan masalah dengan cara yang unik dan efektif.

5. Karakter yang Kuat (Character)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun