Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Debat Capres Cawapres

11 Januari 2024   14:49 Diperbarui: 11 Januari 2024   14:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suhu politik Indonesia sedang hangat-hangatnya saat ini. Debat capres dan cawapres yang sudah berlangsung mewarnai dunia maya kita. Media sosial penuh dengan berbagai komentar netizen dari yang positif hingga cenderung negative. Sisi positifnya adalah, banyak orang belajar dan mulai mencari tahu informasi fakta yang disampaikan oleh kandidat capres cawapres. Netizen mulai menimbang berbagai infromasi yang mereka dapatkan untuk bisa menetapkan pilihan pada tanggal 14 Februari nanti.

Tulisan ini tidak untuk mengulas isi debat capres cawapres, tetapi untuk mengambil Pelajaran tentang pentingnya generasi muda dibekali keterampilan debat untuk mempersiapkan siswa sebagai calon pemimpin masa depan. Mengapa debat? Debat memberikan keterampilan penting bagi siswa. Hal ini membantu mereka membangun kepercayaan diri, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan menumbuhkan kolaborasi serta menghargai terhadap rekan-rekan mereka. Melalui debat, siswa belajar untuk berkomunikasi dengan percaya diri dan efektif, berpikir kritis, dan bekerja sama sebagai sebuah tim. Dalam jangka panjang, keterampilan ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka secara akademis, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan bahkan kehidupan profesional mereka di masa depan.

Apa yang dimaksud dengan debat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pertukaran dan pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat. Selain itu, debat bisa diartikan  sebagai diskusi persuasif tentang masalah atau pernyataan tertentu, yang tujuannya adalah untuk meyakinkan pendengar bahwa argumen Anda disajikan secara efektif dan meyakinkan.

Dalam debat, ada dua pihak yang berlawanan:

Satu pihak mendukung isu/pernyataan, yang juga dikenal sebagai pihak afirmatif.

Sisi lainnya mewakili kelompok yang menentang isu/pernyataan tersebut, yang juga dikenal sebagai sisi oposisi. Kedua belah pihak harus berdiskusi berdasarkan fakta dan mendukung argumen mereka secara logis, sekaligus membantah argumen pihak lawan.

Mengapa debat itu penting?

Debat melatih diri dalam bersikap kritis terhadap semua materi yang diperdebatkan. - Meningkatkan kemampuan dalam merespon atau menghadapai suatu masalah. Di ruang kelas, debat adalah kegiatan yang banyak digunakan karena manfaat yang diberikannya. Lebih dari sekadar menciptakan juara dan pemenang, debat juga mengembangkan beberapa atribut dan keterampilan yang sangat berguna. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kepercayaan diri dan komunikasi

Dalam debat, siswa harus berdiri dan berbicara di depan audiens. Biasanya, setiap pidato disampaikan dalam batas waktu yang ditentukan. Ada juga yang disela di tengah-tengah pidato ketika ada poin-poin yang perlu diklarifikasi oleh lawan mereka. Untuk menyampaikan argumen yang jelas dan menarik, siswa pendebat perlu menjaga ketenangan setiap saat. Dengan latihan yang konstan, mereka menjadi semakin percaya diri. Keterampilan berbicara di depan umum mereka meningkat dan mereka menjadi nyaman untuk mengartikulasikan pemikiran mereka secara verbal. Seiring berjalannya waktu, para pelajar debat dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik yang akan sangat berguna di kemudian hari ketika mereka tumbuh dewasa. Apakah ini melibatkan presentasi laporan di kelas perguruan tinggi atau wawancara dengan calon atasan mereka.

  • Pemikiran kritis dan argumentasi

Selama debat, siswa belajar untuk berpikir cepat. Ketika disajikan dengan argumen dan bukti dari pihak lawan, mereka dapat mempraktikkan keterampilan berpikir kritis saat mereka mengevaluasi kesehatan logis dari setiap premis. Siswa belajar untuk menjadi lebih objektif daripada hanya menerima informasi begitu saja. Pada gilirannya, mereka menjadi pengambil keputusan yang lebih baik yang membuat keputusan yang tepat, menunjukkan ketangguhan, dan menjadi pemecah masalah yang kompeten.

  • Kerja tim dan kolaborasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun