Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahaya Kesepian bagi Kesehatan Fisik

28 Oktober 2024   16:08 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesepian juga dikaitkan dengan peradangan kronis. Peradangan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh terus-menerus berada dalam keadaan waspada, menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

3. Pengaruh pada Gaya Hidup

Orang yang merasa kesepian sering kali kurang termotivasi untuk menjaga pola hidup sehat. Mereka cenderung makan tidak teratur, kurang berolahraga, atau merokok dan minum alkohol sebagai pelarian. Gaya hidup yang buruk ini semakin memperparah kondisi kesehatan fisik mereka.

Studi Terbaru: Data dari 150,000 Partisipan

Penelitian ini melibatkan analisis data dari lebih dari 150,000 partisipan dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang melaporkan perasaan kesepian memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Ini menjadi bukti kuat bahwa kesepian bukanlah kondisi yang bisa diabaikan, terutama dalam konteks kesehatan masyarakat.

Menurut data ini, risiko terkena penyakit jantung atau stroke pada orang yang kesepian bahkan sebanding dengan risiko yang dihadapi perokok atau orang dengan tekanan darah tinggi. Ini menunjukkan bahwa kesepian seharusnya dianggap sebagai faktor risiko utama dalam kesehatan kardiovaskular.

Pandemi dan Peningkatan Kesepian

Perasaan kesepian menjadi lebih parah selama pandemi COVID-19, di mana isolasi sosial menjadi norma untuk mencegah penyebaran virus. Banyak orang yang merasa terputus dari orang-orang terdekat mereka, yang secara signifikan meningkatkan rasa kesepian. Efek jangka panjang dari periode isolasi ini masih dirasakan oleh banyak orang hingga hari ini.

Pandemi juga mempertegas fakta bahwa kesepian dapat berdampak pada kesehatan fisik. Lonjakan kasus tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan masalah mental dilaporkan meningkat selama masa isolasi, mengindikasikan hubungan erat antara interaksi sosial dengan kesehatan tubuh.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Sosial

Studi ini menggarisbawahi pentingnya kesehatan sosial sebagai bagian dari kesehatan keseluruhan individu. Menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain bisa menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik. Interaksi sosial yang positif dapat membantu mengurangi produksi hormon stres, meningkatkan perasaan bahagia, dan menurunkan risiko penyakit serius.

Menjaga hubungan sosial yang kuat adalah bentuk investasi kesehatan jangka panjang. Membangun komunitas atau meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman adalah cara efektif untuk menekan rasa kesepian dan mencegah dampak negatif pada kesehatan.

Langkah Preventif untuk Mengatasi Kesepian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun