Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lapar

11 Oktober 2024   20:23 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAPAR

Rasa lapar akan cinta jauh lebih sulit dihilangkan daripada rasa lapar akan roti.  

Aku mencari sentuhanmu, bukan karena aku lemah, tapi karena aku ingin menjadi utuh.  

Setiap saat tanpamu terasa seperti padang pasir, kering dan tak berujung,  
Namun cintamu adalah oasis, satu-satunya penghidupan yang diinginkan jiwaku.  

Aku lebih lapar akan dirimu daripada makanan,  
Karena hati lebih dulu kelaparan akan hubungan sebelum tubuh rapuh.  
Dalam pelukanmu, aku menemukan kehidupan,  
Dalam senyummu, aku menemukan kehangatan.  

Rasa lapar akan roti bisa terpuaskan dengan hidangan sederhana,  
Namun rasa lapar akan cinta, akan dirimu, tak pernah terpuaskan,  
Ini adalah api yang menyala, menerangi jalan menuju keabadian kita.

KH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun