Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungguh Sakit Melepaskanmu

8 Oktober 2024   14:57 Diperbarui: 8 Oktober 2024   15:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh Sakit Melepaskanmu

Melepaskanmu terasa begitu menyakitkan, Namun terkadang, lebih perih lagi untuk terus menggenggam. Hatiku terbelah antara cinta dan kenyataan, Bahwa kita tak bisa lagi bersama dalam keabadian.

Setiap detik yang kulalui tanpa dirimu, Adalah luka baru yang menambah perih hati ini. Namun tetap memeluk bayangmu, Hanya menambah beban yang tak terhingga.

Kenangan kita adalah duri dalam jiwa, Mengingatkan bahwa kita pernah bahagia. Namun, mengapa cinta ini terasa begitu berat? Seolah-olah tak ada jalan keluar dari penjara perasaan ini.

Aku menatap ke dalam diriku sendiri, Mencari kekuatan untuk melepaskan, Namun cinta ini masih terikat erat, Membuat setiap napas terasa sesak.

Mungkin melepaskan adalah jawabannya, Meskipun rasa sakit itu tak terelakkan. Karena terkadang, berpegangan hanya membuat luka semakin dalam, Dan aku harus belajar untuk menerima kenyataan.

Aku mencintaimu dengan segenap jiwa, Namun menyadari bahwa cinta tak selalu cukup. Kita harus merelakan, meski hati ini hancur, Karena terkadang, melangkah maju adalah satu-satunya jalan untuk sembuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun