Penyesalan Abadi
Di saat senja menjelma malam, Kutatap bintang, yang kini pudar, Kisah cinta yang kini terbang, Hilang selamanya, tinggallah duka di hati.
Tak pernah kupahami sepenuh hati, Berharga cintamu yang tulus dan murni, Dalam kesombongan, aku buta, Melepaskan cinta yang sejati.
Kini kau telah pergi jauh, Di dunia sana, takkan kembali, Segala kenangan menghantui, Mengisi kekosongan yang kau tinggalkan.
Rinduku pada senyummu, Pada tatapan matamu yang penuh kasih, Namun waktu tak bisa diputar, Penyesalan ini menyesakkan dada.
Dalam setiap langkah yang kuambil, Selalu terasa berat tanpa hadirnya, Dulu kusia-siakan cintamu, Kini kurasakan kehilangan yang tak terperi.
Oh, betapa ku bodoh dan naif, Tak menghargai cinta yang abadi, Kini kau telah menjadi bayangan, Meninggalkan penyesalan yang abadi.
Di malam sunyi, aku berbisik, Pada angin yang berhembus lembut, Maafkan aku yang tak mampu melihat, Nilai cintamu yang sejati.
Penyesalan ini akan kupeluk, Dalam gelapnya malam tanpa akhir, Kehilanganmu adalah hukuman, Yang kuterima dengan hati yang hancur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H