Masalah Keuangan: Pemborosan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius, termasuk utang yang menumpuk dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Stres dan Kecemasan: Meskipun pemborosan dapat memberikan kepuasan sementara, efek jangka panjangnya seringkali menimbulkan stres dan kecemasan yang lebih besar.
Hubungan Sosial yang Terganggu: Masalah keuangan akibat doom spending dapat mempengaruhi hubungan sosial, termasuk hubungan dengan keluarga dan teman-teman.
Strategi Mengatasi Doom Spending
Untuk mengatasi doom spending, Gen Z dan milenial dapat mengambil beberapa langkah berikut:
Membuat Anggaran: Membuat anggaran yang jelas dan realistis dapat membantu mengontrol pengeluaran dan mencegah pemborosan.
Mengenali Pemicu Emosional: Penting untuk mengenali pemicu emosional yang mendorong doom spending dan mencari cara lain untuk mengatasi perasaan cemas atau stres.
Menghindari Tekanan Sosial Media: Mengurangi paparan terhadap media sosial yang menampilkan gaya hidup mewah dan tidak realistis dapat membantu mengurangi tekanan untuk mengikuti tren tersebut.
Mencari Pengalaman Alternatif: Gen Z dan milenial dapat mencari pengalaman alternatif yang tidak memerlukan pengeluaran besar, seperti kegiatan sukarela atau olahraga.
Kesimpulan
Doom spending adalah fenomena yang semakin umum terjadi di kalangan Gen Z dan milenial, dipengaruhi oleh tekanan sosial media, kesulitan ekonomi, dan kebutuhan akan pengalaman baru. Meskipun pemborosan dapat memberikan kepuasan sementara, dampak jangka panjangnya seringkali negatif. Dengan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi doom spending, Gen Z dan milenial dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mencapai kesejahteraan finansial jangka panjang. (KH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H