Mohon tunggu...
Eka Margareta Putri
Eka Margareta Putri Mohon Tunggu... Penulis - Merupakan mahasiswa aktif IAIN Jember

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Rekonstruksionisme

31 Mei 2020   10:13 Diperbarui: 31 Mei 2020   10:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rekonstruksi ini sme merupakan salah satu aliran pendidikan modern, aliran ini memiliki pandangan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas umat manusia atau bangsa. Oleh sebab itu diperlukannya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi penerus generasi sekarang dan generasi yang akan datang sebagai terbentuknya dunia Baru dalam pengawasan umat manusia. 

Seperti membangun organisasi pemuda-pemudi ynag dilaksankan oleh mahasiswa/mahasiswi dalam mengembangkan desa maupun negara agar mereka tidak hanya atif di kampus melain juga di desa. Dengan cara membangun SDM yang ada di masyarkat, membantu masyarakat yang kurang mampu, dll. 

Berikut tokoh-tokoh aliran Filsafat rekonstruksionisme :

1. Caroline partt

Dalam pemikirannya ia berpendapat bahwa ia menghargai manusia yang memiliki pemikiran yang efektif dan bekerja konstruktif, menurutnya sekolah juga berperan menjadi pelopor perubahan masyarakat, contoh dengan cara memberikan pendidikan agar anak tersebut dapat berubah melalui penerapan tata tertib dan jika ada yang melanggar bisa diadakan hukuman seperti memberikan tugas tambahan, berjemur atau keliling lapangan. 

2. George count 

Berpendapat bahwa apabila ketika pendidikan secara historis menggunakan sebagai alat untuk memperkenalkan masyarakat terhadap tradisi budaya dan kondisi sosial dan budaya yang telah diubah oleh sans modern, teknologi, dan industri. Dimana pendidikan digunakan sebagai kekuatan positif bagi penyusunan pola budaya baru dan menghilangkan kejahatan masyarakat. Agar mereka memiliki pendidikan dan pengetahuan yang luas. 

Selain itu beliau berpendapat bahwa pendidikan harus memandang perubahan sosial yang Radikal serta penerapannya dalam artian para pendidik ditujukan agar menjadi pemimpin di masyarakat contoh ada kepala daerah yang menjadi panutan bagi masyarakat. Dan para pendidik diharuskan mampu membuat kebaikan tentang nilai, tujuan, dan harus peduli bukan hanya tentang urusan sekolah melainkan pada masalah-masalah kontroversial ekonomi, politik, dan moralitas. 

3. Paulo Freire

Ia menganggap bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia. Seperti halnya mengubah kebiasaan negatif menjadi positif. Dan menurutnya pendidikan juga dapat memperbaiki paradigma masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun