Mohon tunggu...
Eka Margareta Putri
Eka Margareta Putri Mohon Tunggu... Penulis - Merupakan mahasiswa aktif IAIN Jember

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Perenialisme dan Aliran Tokoh Perenialisme

29 Mei 2020   18:58 Diperbarui: 29 Mei 2020   19:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian Perenialisme

Adalah aliran Filsafat yang susunannya memiliki kesatuan, yang mana susunannya itu merupakan hasil pemikiran yang merupakan memberikan kemungkinan bagi seseorang agar bersikap tegas dan lurus. seperti halnya membimbing seseorang yang berada dijalan yang sesat dengan cara menuntunnya kejalan yang benar agar berhenti melakukan hal kebodohan contohnya yaitu mencuri, narkoba , dan tindakan kriminal lainnya. 

Tujuan dari Perenialisme ini untuk membangun potensi yang alamiah untuk membangun potensi manusia  agar menuju ke tingkat kedewasaan dan kematangan. Supaya dalam dapat membedakan suatu hal yang benar dan yang tidak. 

Tokoh-tokoh pemikiran Perenialisme 

1. Motemer J. Adler

Memiliki pemikiran bahwa manusia merupakan makhluk rasional yang memiliki kemampuan intelektual yang tampak dalam kapasitasnya sebagai subjek dan aktif dan juga dapat melakukan tindakan-tindakan seni seperti menulis (novel), berbicara (pidato), membaca (puisi), mendengar (radio, TV)  serta berpikir selain itu manusia juga sebagai makhluk sosial yang mana kemamuan intelektualnya berada ditengah-tengah komunitas yang eksis melalui komunikasi seperti memperbanyak wawasan informasi dengan cara bertukar pemikiran 

2. Robert Mainan Rucis 

Menurut pemikirannya pendidikan yang ideal adalah salah satu yang dapat mengembangkan kekuatan intelektual. Pendidikan yang ideal merupakan pendidikan yang ditujukan untuk kebutuhan mendesak bukan pendidikan yang khusus seperti memberikan tambahan dalam materi dari buku, internet dll supaya dapat menambah wawasan yang cukup luas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun